Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelari Mo Farah Tidak Menyerah

Kompas.com - 02/02/2012, 03:31 WIB

Mo Farah (28) adalah pelari jarak jauh. Ketika pelari Inggris kelahiran Somalia ini mengalahkan pelari Kenya, Augustine Choge, di nomor lari 1.500 meter putra pada kejuaraan atletik indoor di Glasgow, Skotlandia, Sabtu pekan lalu, ada satu kesempatan lain terbuka untuknya. Olimpiade London 2012 di negaranya sendiri menjadi perburuan Mo Farah berikutnya.

Farah mencatat waktu 3 menit 39,03 detik dan tiba pada urutan pertama. Sebelumnya, dia berusaha habis-habisan untuk menyusul Choge, yang sejak tahun 2006 spesialisasi di nomor lari 1.500 meter. Choge, yang tiga tahun lebih muda daripada Farah dan masuk final pada Olimpiade Beijing 2008, akhirnya berhasil dilampaui pada 300 meter menjelang finis.

”Sangat gembira bisa menang, apalagi didukung penonton yang sangat riuh. Pelatih saya bilang, saya harus berusaha untuk berlari dengan langkah-langkah pendek, dan saya harus terus berada di depannya (Choge),” ujar Farah seperti dikutip kantor berita AP.

Menurut Farah, lima pekan sebelum mengikuti kejuaraan indoor ini, dia berlatih sangat keras dan ritme tinggi di Kenya. Dia tiba di Inggris 48 jam menjelang balapan lari itu start. Dalam kondisi lelah seperti itu pun, Farah juara.

Farah dalam beberapa tahun terakhir ini berlatih di Oregon, Amerika Seri- kat. Pada Kejuaraan Dunia Atletik 2011 di Daegu, Korea Selatan, dia menggaet medali emas untuk nomor lari 5.000 meter putra dan medali perak di nomor lari 10.000 meter putra. Hingga kini, Farah berlatih di bawah bimbingan mantan juara lari maraton New York dan Boston, Alberto Salazar.

Hasil di Glasgow itu memberi keyakinan baru bagi Farah untuk turun di nomor lari 1.500 meter putra di Olimpiade 2012. Mantan pelari 1.500 meter putra dan peraih medali perak olimpiade, Steve Cram, menulis dalam artikelnya di BBC Sport, Rabu (1/2), Farah harus dan mampu menunjukkan ”rasa tidak mau menyerah” yang dia miliki itu ketika berlaga di olimpiade.

”Tahun ini adalah tahun yang membuat tegang semua atlet karena mereka akan bertarung di olimpiade. Semua atlet ingin menampilkan yang terbaik. Untuk Farah, dia harus terus memiliki harapan sangat tinggi hingga olimpiade,” tulis Cram.

Farah memang demikian. Bahkan, dia mengatakan ingin memenangi semua nomor lomba lari jarak menengah dan jauh mulai dari 1.500 meter hingga 10.000 meter. Demi memenuhi ambisinya itu, Farah menambah jam terbangnya dengan mengikuti lomba lari 1,6 kilometer di Indoor Grand Prix Boston.

Pembawa acara The Cube di kanal televisi ITV, London, Philip Schofield, berkomentar, Farah sedingin mentimun. Pernyataan tersebut terlontar karena Farah melaju hingga babak jackpot saat tampil di acara permainan The Cube itu. Bahkan, dia adalah orang pertama yang sampai ke tahap itu.

”Saya belum pernah melihat seseorang bisa sangat tenang,” katanya. Ketika tampil, Farah bahkan sama sekali tidak berkeringat, saking tenangnya.

Inggris tentu ingin atletnya mencapai final dan membawa pulang medali. Farah diharapkan bisa menyaingi kompetitornya dari Kenya atau Jamaika. Farah takkan menyerah. (IVV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com