BEIJING, Rabu
Dua kejadian ini membuktikan bahwa China menghadapi bahaya di tengah kehadirannya yang semakin meluas di negara lain. China telah membangun hubungan ekonomi yang kuat di luar negeri, termasuk di negara-negara yang penuh gejolak di Afrika. Ekspansi China itu merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan China atas energi dan bahan mentah lainnya.
Pada saat yang sama, Pemerintah China mendapat tekanan besar di dalam negeri agar lebih melindungi warganya yang menghadapi bahaya di luar negeri. Sebanyak 25 pekerja China yang bekerja di pabrik milik Pemerintah Mesir diculik ketika hendak menuju tempat kerja mereka di Kota El-Arish, dekat Sinai. Namun, sehari kemudian mereka dilepaskan.
Penculik mereka adalah orang-orang Mesir yang memblokade jalan di luar El-Arish selama beberapa hari. Mereka menuntut pembebasan keluarga mereka yang ditahan karena kasus penyerangan di Sinai beberapa tahun lalu. Selain itu, mereka meminta agar Mesir mengakhiri penjualan gas alam kepada Israel.
Seorang pejabat keamanan Mesir mengatakan, para pekerja China telah diantarkan ke hotel mereka di El-Arish pada Rabu pagi. Menurut pejabat tersebut, para penculik telah mendapat janji dari pejabat setempat bahwa keluarga mereka yang ditahan akan segera dibebaskan.
Sayangnya, nasib pekerja China lain di Sudan tak sebaik rekan mereka di Mesir. Sebanyak 29 pekerja China diculik dari perusahaan bendungan dan perakitan Sinohydro Group sejak Sabtu pekan lalu. Mereka diculik oleh kelompok pemberontak di kawasan Kordofan, Sudan Selatan.
Kesulitan dan bahaya yang mereka hadapi mendapat perhatian besar media massa China. Pemerintah telah mengirimkan tim penyelesaian krisis ke Sudan. Perusahaan China banyak berinvestasi di Sudan, terutama dalam sektor perminyakan dan konstruksi proyek.
”Sejauh yang kami ketahui, para pekerja China itu aman. Mereka tidak disakiti,” ujar pimpinan tim penyelamat, Qiu Xuejun.
China juga mendesak Pemerintah Sudan, mitra diplomatiknya. Pejabat senior Kementerian Luar Negeri China memanggil diplomat di Kedutaan Besar Sudan di Beijing untuk membicarakan masalah itu.
China berharap Sudan terus mengingat persahabatan kedua negara.
”Pemerintah China sadar pentingnya melindungi warga China di luar negeri,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Xie Hangsheng.(AP/joe)