Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah PM Pakistan Dikirimi Paket Antraks

Kompas.com - 02/02/2012, 00:47 WIB
M.Latief

Penulis

ISLAMABAD, KOMPAS.com — Kepolisian Pakistan di Islamabad, Rabu (1/2/2012), mengungkapkan bahwa mereka menyelidiki bagaimana dan mengapa paket berisi bubuk antraks dikirim ke tempat kediaman resmi Perdana Menteri Yusuf Raza Gilani di ibu kota negara itu, Januari lalu.

"Paket berisi bubuk antraks dikirim bulan lalu, sekitar 20 hari lalu. Pemeriksaan laboratorium memastikan, paket itu berisi antraks. Kami mendaftarkan kasus terhadap sejumlah orang yang tidak dikenal," kata pejabat kepolisian, Hakim Khan, di Islamabad, Rabu.

Sampai saat ini belum ada konfirmasi dari kediaman PM Gilani, yang terletak di kawasan sekretariat yang dijaga ketat di Islamabad. Adapun paket tersebut dikirim dari daerah Jamshuru di provinsi wilayah selatan, Sindh.

"Kami telah mengirim satu tim kepolisian untuk menyelidikinya dan menemukan penjahat-pejahatnya di sana," kata Khan, polisi yang bertugas di kawasan sekretariat itu.

Sejauh ini, pengiriman paket tersebut merupakan kasus pertama pengiriman bubuk antraks ke kantor pemerintah di Pakistan, negara nuklir berpenduduk 174 juta orang, yang memerangi pemberontakan Taliban. Sampai saat ini, Pakistan masih dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 4.800 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaeda dan Taliban. Hal itu terjadi setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com