Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Ambang Kejatuhan Bashar al Assad

Kompas.com - 01/02/2012, 15:54 WIB

Walau sudah terjadi penumpasan brutal selama setahun terakhir di Suriah, di mana ribuan orang telah tewas, al-Assad menegaskan, dia bukan pemimpin atas militer Suriah. Dia mengatakan kepada Barbara Walters dari ABC, "Mereka bukan pasukan saya. Mereka pasukan pemerintah. Saya tidak menguasi mereka. Saya presiden. Saya tidak memiliki negara ini. Jadi, mereka bukan pasukan saya."

Bukankah al-Assad, panglima tertinggi, harus memberi perintah bagi setiap tindakan militer? "Tidak, tidak ada itu," katanya.

Jadi, tidak atas perintah Anda? "Tidak, tidak ada perintah. Tidak ada perintah untuk membunuh atau menjadi brutal," jawabnya.

Al-Assad mengatakan, anggota angkatan bersenjata yang "telah bertindak terlalu jauh" telah ditertibkan.

Namun Khaddam, sang mantan wakil presiden, tidak punya keraguan siapa yang memberi perintah untuk membunuh. "Bashar al-Assad dan tidak ada orang lain. Ia memberi perintah untuk menggunakan semua kekuatan demi menghancurkan revolusi. Ia dikelilingi para pembantu dekat dan aparat keamanan yang menasehatinya, tetapi ia memutuskan."

Tak ada yang menduga bahwa Bashar yang akan melanjutkan dinasti politik keluarga. Dia tampak tidak memiliki kepribadian untuk pekerjaan itu, ia tidak terlibat dalam urusan militer atau pemerintah, demikian menurut buku "Inheriting Syria: Bashar's Trial by Fire," sebuah biografi yang ditulis Flynt Leverett, yang bekerja sebagai ahli Suriah untuk CIA pada 1990-an dan menjadi direktur senior urusan Timur Tengah di Dewan Keamanan Nasional AS pada awal tahun 2000-an.

Karena Basil, kakak Bashar, yang diharapkan untuk menggantikan ayahnya, maka Bashar al-Assad pergi ke London tahun 1990-an. Di sana ia mempelajari oftalmologi dan memimpin Syrian Computer Society. "Dr Bashar," begitulah ia dikenal luas, suka selancar dan bermain voli.

Dia diyakini mulai berkencan perempuan kelahiran Inggris, Asma Al-Akhras, sejak tinggal di London itu. Bashar lalu dipanggil kembali ke Suriah tahun 1994 ketika Basil meninggal dalam kecelakaan mobil. Kematian Basil membawa Bashar ke panggung politik Suriah, dan dia diangkat sebagai presiden oleh parlemen Suriah tahun 2000 setelah ayahnya meninggal. Sebelum tahun 2000 berakhir, ia dan Asma menikah.

Tak lama setelah revolusi Musim Semi Arab pecah pada awal 2011, al-Assad membuat langkah nyata tentang arah perubahan di Suriah. Awalnya, pengunjuk rasa menginginkan reformasi mendasar, kebebasan yang lebih, sistem politik multipartai dan berakhirnya undang-undang darurat. Sejumlah langkah ini, di atas kertas, telah diterapkan al-Assad, tapi itu terlalu kecil dan sangat terlambat.

Setelah hampir setahun protes penuh kekerasan, pendukung oposisi kehilangan keyakinan mereka yang sempat ada pada kemampuan al-Assad untuk melakukan reformasi. Mereka kini hanya ingin mengakhiri kekuasaannya serta pemilu yang demokratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com