Jakarta, Kompas -
”Saya terkesan melihat berbagai kegiatan Pramuka di Indonesia. Indonesia punya anggota Pramuka terbanyak di dunia. Pramuka harus terus menjangkau anak-anak muda,” kata Carl XVI Gustaf seusai mengunjungi Bumi Perkemahan Pramuka di Cibubur, Jakarta, Selasa (31/1). Raja Swedia didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng serta Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar meninjau perkemahan dan aktivitas Pramuka pelajar Jakarta, penanaman pohon, kegiatan Pramuka dirgantara, taman lalu lintas, dan pusat perlebahan Pramuka.
Raja Swedia bersama Raja Arab Saudi Abdullah juga menggulirkan gagasan duta perdamaian. Program ini menginspirasi 10 juta anggota Pramuka di 110 negara untuk menciptakan dunia yang lebih damai, membantu memecahkan hambatan di tengah masyarakat yang heterogen, dan menyembuhkan luka dalam komunitas.
Untuk mendukung kegiatan Pramuka Indonesia dan memperbanyak duta perdamaian, Raja Swedia memberi donasi 500.000 dollar AS. Raja Swedia yakin semangat Pramuka dapat membuat anak-anak muda tak hanya peduli diri sendiri, tetapi juga orang lain, dan mendorong saling pemahaman dan penerimaan meski berbeda.
Azrul Azwar mengatakan, Pramuka Indonesia sejak berdiri 50 tahun lalu berperan menguatkan komunitas. Ini membuat Raja Swedia turut menguatkan Pramuka di Indonesia.
”Bantuan untuk 10 tahun dan bisa ditambah. Dukungan dana ini untuk memperkuat pelayanan komunitas dan melibatkan dua juta anggota Pramuka sebagai duta perdamaian,” ujar Azrul.
Pramuka Indonesia beranggotakan 21 juta orang. Indonesia negara terbanyak dari sisi keanggotaan Pramuka, dari 150 anggota Organisasi Gerakan Pramuka Dunia.
Raja Swedia juga diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka. Ia menerima Lencana Tunas Kencana.