Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chavez Dituduh Persenjatai Anak-anak

Kompas.com - 31/01/2012, 14:08 WIB

CARACAS, KOMPAS.com - Sejumlah foto yang memperlihatkan anak-anak memegang senapan serbu di depan mural di suatu tempat di Caracas menimbulkan kemarahan di Venezuela.

Foto-foto itu di salah satu kawasan kumuh di Caracas, yang dikenal sebagai kubu pendukung Presiden Hugo Chavez. Dengan muka tertutup bandana revolusioner, anak-anak yang belum genap 10 tahun itu duduk sambil membawa senjata laras panjang.

Akun Facebook, tempat foto-foto itu diunggah, diduga dibuat oleh La Piedrita, milisi yang bermarkas di kawasan-kawasan kumuh di Caracas. Sejumlah kalangan menuduh mereka dipersenjatai oleh pemerintah Venezuela.

Menteri Dalam Negeri Tarech El Asissami menyebut foto-foto itu "sangat tercela". Pihak berwenang menyatakan mereka menyelidiki kasus ini.

Sementara itu kelompok oposisi memanfaatkan kesempatan ini untuk menghantam pemerintah. Pablo Perez, salah satu orang yang mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Oktober 2012, mengatakan dalam sebuah kampanye "seharusnya anak-anak itu menggunakan komputer, buku, raket, bola, kaus tangan, ataupun alat musik, bukan menghunus senjata".

Melalui Twitter, penentang lain Chavez, Rival Diego Arria, menyatakan pendapatnya. "Rezim mengecam foto anak-anak bersenjata hanya karena mereka (pemerintah) ketahuan," tulisnya. Arria menambahkan, anak-anak itu dipersenjatai dan dilatih sesuai dengan keinginan Presiden Hugo Chavez.

Pemilihan presiden Venezuela akan dilaksanakan Oktober mendatang dan untuk kali pertama kelompok oposisi menyatukan kekuatan untuk menantang Chavez. Ada kekhawatiran, kelompok-kelompok milisi di kawasan-kawasan kumuh di ibukota dipersenjatai oleh pemerintah dengan harapan mereka akan memberontak jika Chavez kalah.

Ketakutan itu mencuat dengan penunjukan Henry Rangel Silva sebagai menteri pertahanan beberapa waktu lalu. Tahun lalu Rangel menyatakan, militer Venezuela "benar-benar setia" pada Chavez. Dia juga dituduh memiliki hubungan dengan pemberontak kiri Tentara Revolusioner Kolombia (FARC).

Dalam pidato maraton sepanjang 10 jam sebelum ini, Presiden Chavez berjanji menghormati hasil pemilihan umum. Chavez menambahkan dia ingin menunjukkan "kematangan politik" Venezuela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com