Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irak Protes AS soal Pesawat Pengintai

Kompas.com - 30/01/2012, 11:47 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Para pejabat Irak telah menyampaikan kemarahan terhadap tindakan Amerika Serikat menggunakan armada pesawat pengintai tanpa awak untuk membantu melindungi personel, konsulat, dan kedutaan besarnya di Irak, demikian laporan New York Times, Minggu (29/1/2012) malam.

Surat kabar tersebut menyatakan, Departemen Luar Negeri AS mulai mengoperasikan beberapa pesawat tanpa awak di Irak tahun lalu dengan alasan percobaan. Kemudian meningkatkan penggunaannya setelah tentara terakhir AS meninggalkan negeri itu pada Desember 2011. Pemerintah AS berencana melancarkan upaya pengoperasian pesawat tanpa awak di Irak selama lima tahun ke depan, kata laporan tersebut.

Pesawat tanpa awak Departemen Luar Negeri AS tak membawa senjata dan dimaksudkan untuk memberi data serta gambar bahaya yang mungkin muncul, seperti protes massa atau penghalang jalan, buat pasukan keamanan di lapangan, kata harian itu. Pesawat tersebut jauh lebih kecil dibandingkan pesawat tanpa awak yang dilengkapi senjata.

Namun, Pemerintah AS memerlukan persetujuan resmi dari Irak untuk menggunakan pesawat semacam itu di sana, kata New York Times, yang mengutip sumber pejabat Irak yang tak disebutkan jati diri mereka. Persetujuan semacam itu mungkin sulit diperoleh mengingat ketegangan politik antara kedua negara tersebut, kata surat kabar itu sebagaimana dikutip AFP.

Seorang pejabat senior Amerika mengatakan, perundingan sedang dilakukan untuk memperoleh pengesahan bagi pengoperasian pesawat tanpa awak tersebut. Namun, Ali al-Mosawi, penasihat senior Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki, penasihat keamanan nasional Falih al-Fayadh, dan penjabat Menteri Dalam Negeri Adnan al-Asadi, mengatakan dalam wawancara bahwa mereka belum diajak berkonsultasi oleh pejabat Amerika, kata laporan itu.

"Wilayah udara kami adalah langit kami, bukan wilayah udara Amerika," kata al-Asadi sebagaimana dikutip oleh New York Times.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com