Abbottabad Kembali Diserang

Abbottabad, Jumat - Militer Pakistan kembali dipermalukan setelah terjadi serangan roket terhadap Akademi Militer Kakul di Abbottabad, Pakistan barat laut, Jumat (27/1). Tidak ada korban dalam serangan, yang menunjukkan betapa mudahnya pengamanan di Pakistan diterobos, itu.

Kepala Kepolisian Abbottabad Mohammad Karim Khan mengatakan, sembilan granat berpeluncur roket ditembakkan ke arah kompleks akademi militer yang dijaga ketat tersebut, Jumat subuh. Sebanyak 3 granat mengenai dinding luar akademi, 3 lagi jatuh di sebuah lapangan terbuka, dan 3 sisanya jatuh di ladang.

”Tak ada yang terluka dalam serangan itu,” tutur pejabat pemerintah setempat, Imtiaz Hussain Shah, yang mengatakan, serangan itu merusak dinding luar Akademi Militer Kakul.

Polisi menemukan sembilan peluncur roket di belakang sebuah masjid yang terletak sekitar 500 meter dari akademi. Khan mengatakan, para penyerang berhasil memanfaatkan celah pengamanan di Abbottabad.

”Kami punya sistem pengamanan dan pos pemeriksaan di jalan-jalan, tetapi tempat yang mereka pilih sebagai lokasi penembakan roket bisa diakses dari semua sisi,” ungkap Khan. Selain itu, ada deretan pegunungan di belakang lokasi penembakan yang bisa menjadi tempat persembunyian para pelaku setelah beraksi.

Khan belum bisa menduga siapa pelaku penyerangan tersebut, kecuali hanya menyebut pelakunya adalah ”para teroris”. ”Pada tahap ini, kami belum bisa mengatakan siapa yang terlibat, tetapi mereka adalah para teroris dan kami masih menyelidiki bagaimana mereka bisa sampai di tempat ini,” ujar Khan.

Mempermalukan

Ini adalah serangan kedua yang terjadi di Abbottabad, sebuah kota peristirahatan yang dianggap sebagai salah satu kota teraman di Pakistan dengan adanya akademi militer tersebut.

Ketenangan kota itu terkoyak pertama kali, 2 Mei 2011, saat pasukan khusus Navy SEAL dari AS secara sepihak melancarkan serbuan di tengah malam terhadap rumah persembunyian pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden. Lokasi penyerbuan itu hanya berjarak sekitar 500 meter dari Akademi Militer Kakul.

Insiden tersebut mempermalukan pihak militer yang sangat berkuasa di Pakistan, negara yang memiliki arsenal persenjataan nuklir. Dari dalam negeri, tentara dikritik karena tidak bisa mengetahui dan mencegah tentara negara lain melakukan serangan sepihak di pedalaman Pakistan, di lokasi yang sangat dekat dari akademi militer.