KOMPAS.com - Akhirnya, Sudan dan Sudan Selatan bersedia duduk bersama di Ethiopia untuk membicarakan perkara minyak. Sudan Selatan, menurut warta AP dan AFP pada Jumat (27/1/2012), merdeka sejak Juli 2011. Sejak saat itu, Sudan Selatan masih memanfaatkan infrastruktur milik tetangganya, Sudan, untuk mengekspor minyak. Sehubungan dengan hal itu, Sudan meminta agar Sudan Selatan membayar biaya.
Sebaliknya, Sudan Selatan mengatakan kalau pihaknya sudah menghentikan sementara produksi minyaknya. Makanya, berkenaan dengan hal itulah, Sudan Selatan menuding Sudan mencuri minyaknya.
Kenyataan itulah yang menjadi agenda pertemuan. Nanti, hadir dalam pertemuan di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, Presiden Sudan Selatan Salva kiir dan Presiden Sudan Omar el-Bashir.
Bisa dikatakan, terjadi "Perang Minyak" di antara kedua Sudan. Di satu sisi Sudan Selatan mengancam akan menghentikan selamanya produksi minyak. Kalau kebijakan itu terlaksana, perekonomian kedua negara bakal terancam. "Dua Sudan akan terancam berkonflik kembali," kata pihak Uni Afrika, mediator perundingan.