Hillary Ingin Tinggalkan Politik

WASHINGTON, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton menyatakan ingin meninggalkan keriuhan politik Amerika setelah dua dekade. Hillary sekaligus mementahkan spekulasi bahwa dia ingin tetap berada pemerintahan jika Presiden Barack Obama terpilih kembali untuk masa jabatan kedua.

Di hadapan karyawan Departemen Luar Negeri AS, Kamis (26/1/2012), Hillary menyatakan siap beristirahat dan tidak mengamati debat calon-calon presiden Partai Republik yang sedang berlangsung saat ini.

Kata istri mantan presiden Bill Clinton itu, dia ingin tahu seberapa lelah dia setelah bekerja keras sebagai ibu negara, senator, kemudian kandidat presiden Partai Demokrat, hingga akhirnya menjadi bos para diplomat AS. "Saya jelaskan bahwa saya akan tinggal (menjabat) sampai presiden menominasikan seseorang dan transisi terlaksana, jika Obama terpilih kembali," kata Hillary.

"Saya pikir setelah 20 tahun, dan sebentar lagi 20 tahun, berada di titian sirkus politik Amerika dan semua tantangannya, mungkin ide bagus juga mengetahui seberapa lelahnya saya," ujarnya.

Meskipun demikian Hillary masih membuka pintu untuk kembali. "Setiap orang selalu mengatakan seperti itu ketika akan meninggalkan jabatan," kata Hillary yang langsung disambut tawa.

Sebagai menteri luar negeri, Hillary dilarang bersikap partisan dan dia menyadarinya. Dia mengakuinya sebagai sesuatu yang aneh untuk tidak berpartisipasi dalam musim pemilu, meskipun tidak menampik dia menikmati bebas dari hiruk-pikuk peristiwa empat tahunan itu.

"Agak aneh bagi saya untuk benar-benar tidak terlibat dalam musim pemilu. Tetapi, saya tidak nonton satupun acara debat (Partai Republik)," jelasnya.