Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JP Coen, Tokoh Kontroversial

Kompas.com - 27/01/2012, 14:07 WIB

KOMPAS.com — Nama Jan Pieterszoon Coen populer dalam buku-buku sejarah sebagai pemimpin VOC pendiri kota Batavia. Dia lahir pada 1587 dan wafat pada 1629. Namun, dalam hidupnya yang relatif singkat itu (42 tahun), dia dikenal sebagai tokoh kontroversial yang bengis.

Bahkan, ada yang menyamakannya dengan penjahat perang pada masa kini. Sejumlah julukan disandang Coen, antara lain Ijzeren Jan, Jan Besi, dan Mur Jangkung. Beberapa hari sebelum mengembuskan napas terakhirnya, ia masih menyiksa anak asuhnya, Sarah, yang ketahuan main serong dengan seorang pelaut. Sang pelaut pun dihukum mati.

Coen lahir di Hoorn, kota pelabuhan cantik di Belanda Utara. Kota ini sarat museum dan monumen. Salah satu monumen penting di Hoorn adalah patung Coen yang berdiri megah di alun-alun pusat kota. Dilihat dari segi artistik, sebagaimana ditulis Radio Nederland Siaran Indonesia, patung itu indah. Namun, bagi beberapa kalangan, patung Coen dipandang sangat mengganggu.

Alasannya, patung itu melambangkan penghormatan terhadap seorang pembantai terbesar dalam sejarah Belanda. Karena itu, Eric van de Beek, pemrakarsa Burgerinitiatief atau Prakarsa Warga, ingin agar patung itu dipindahkan dari Alun-alun Hoorn ke museum.

Pada masa itu, jauh sebelum ada istilah genosida, Coen merupakan tokoh bertangan besi dan banyak mencabut nyawa orang. Kekejamannya yang paling besar adalah membinasakan penduduk Banda. Ketika itu, mereka melawan monopoli VOC karena tidak mau menjual pala dengan harga murah.

Coen juga yang mencoba membuat Batavia menjadi seperti Hoorn, kota kelahirannya. Di sini Coen dibangga-banggakan oleh pemerintahan kolonial. Bahkan, ketika itu, gambarnya menghiasi uang gulden. Selain itu, didirikan patung Coen di Waterlooplein, sekarang Lapangan Banteng. Patung ini kemudian digusur tentara pendudukan Jepang.

Di kota kelahirannya, patung Coen sudah diprotes sejak lama. Penyebabnya, pemda menolak memindahkan patung yang diresmikan pada 1893 itu. Namun, baru beberapa tahun belakangan ini Pemda Kotapraja Hoorn bersedia mencari kompromi. Entah disengaja atau tidak, pada pertengahan tahun 2011, patung Coen terseruduk truk pembawa katrol. Akibatnya, patung itu mengalami kerusakan berat dan harus diperbaiki.

Djulianto Susantio, pemerhati sejarah dan budaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com