Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Retakan pada Sayap Airbus A380 Kembali Ditemukan

Kompas.com - 26/01/2012, 02:08 WIB

Dublin, Selasa - Retakan pada bagian sayap pesawat penumpang superjumbo Airbus A380 kembali ditemukan setelah Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA) memerintahkan pemeriksaan menyeluruh terhadap 20 pesawat yang sudah mengumpulkan siklus tinggal landas-mendarat terbanyak.

Demikian dilaporkan kantor berita Reuters, yang mengutip beberapa sumber di kalangan industri dirgantara Eropa, Selasa (24/1). Meski pihak Airbus berkeras retakan tersebut tidak membahayakan penerbangan, penemuan retakan untuk yang kesekiankalinya ini menambah kekhawatiran soal kinerja pesawat penumpang terbesar di dunia tersebut.

EASA pekan lalu memerintahkan pemeriksaan menyeluruh pada 20 pesawat A380 yang dioperasikan tiga maskapai, yakni Singapore Airlines, Emirates, dan Air France, setelah ditemukan retakan pada bagian logam pengait (bracket) di sayap beberapa pesawat tipe itu dalam selisih waktu kurang dari dua pekan.

Sebanyak 20 pesawat tersebut dipilih karena memiliki siklus tinggal landas-mendarat yang paling banyak, yakni di atas 1.300 kali. Bagi pesawat yang siklusnya sudah di atas 1.800 kali, pemeriksaan harus dilakukan dalam waktu empat hari sejak tanggal 24 Januari.

Sementara bagi pesawat yang siklusnya berada di antara 1.300 dan 1.800 kali diberi waktu hingga enam pekan untuk menyelesaikan pemeriksaan tersebut.

Dari pemeriksaan tahap pertama tersebut, sumber yang tak disebutkan namanya oleh Reuters mengatakan, telah ditemukan retakan pada sedikitnya satu pesawat. Tidak disebutkan dari maskapai mana pesawat itu berasal.

Sebanyak 10 dari total 15 pesawat A380 milik Singapore Airlines—operator pertama A380—termasuk di antara 20 pesawat yang diwajibkan diperiksa. Sebanyak enam pesawat harus diperiksa dalam waktu empat hari, dan empat sisanya dalam enam minggu.

Juru bicara Singapore Airlines mengatakan, pemeriksaan terhadap enam pesawat itu masih berlangsung. ”Kita akan tahu lebih banyak soal penemuan apa pun setelah pemeriksaan dituntaskan,” ungkap juru bicara itu.

Bukan ancaman

Pihak Airbus sendiri berkeras masalah tersebut bukan merupakan ancaman bagi keselamatan penerbangan. Pengungkapan masalah ini, kata juru bicara Airbus, justru menunjukkan bahwa proses kelaikan terbang di Airbus berjalan baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com