Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepergian Saleh Dirayakan

Kompas.com - 25/01/2012, 07:42 WIB

SANA’A, KOMPAS.com — Ribuan warga Yaman, Senin (23/1/2012), bersukacita merayakan kepergian Presiden Ali Abdullah Saleh ke Amerika Serikat untuk berobat. Hingga Selasa (24/1/2012), mereka berkumpul di pusat Sana’a untuk mengekspresikan kegembiraannya meski era kekuasaan Saleh belum berakhir.

Puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di sejumlah kota penting di Yaman, Senin. Mereka menyambut gembira kepergian Saleh untuk berobat ke New York, AS, sehari sebelumnya. Mereka mengekspresikan kegembiraannya dengan berbagai cara, tetapi tetap memperingatkan sisa-sisa rezim jika tetap mencoba mempertahankan kekuasaan.

”Saleh pergi meninggalkan negara. Dia akan diikuti oleh para prajurit dan anak-anaknya,” teriak pemrotes ketika mereka berpawai di Taiz.

Di pusat kota Bayda, massa prodemokrasi berteriak, ”Tujuan kami telah tercapai.” Adapun di Ibb, Yaman selatan, puluhan ribu warga meneriakkan kata-kata, ”Kepada dunia, kami mengirimkan Ali, pencetus terorisme.”

Sehari setelah kepergian Saleh, situasi relatif aman dari kekerasan tentara. Meski demikian, kekhawatiran tetap ada, terutama setelah beberapa daerah miskin dikuasai jaringan Al Qaeda, yang memang sejak awal juga dirisaukan rezim Saleh.

Kepergian Saleh juga dianggap sebagai langkah menuju kemenangan atas tuntutan agar polisi dan tentara tidak lagi berhubungan dengan keluarga Saleh. Unjuk rasa menuntut penggulingan komandan Angkatan Udara Yaman terus berlanjut di Sana’a. Mereka bertekad menduduki jantung kota Sana’a sampai negara itu bebas dari cengkeraman militer.

Aksi menuntut Panglima Angkatan Udara mundur itu menunjukkan betapa rakyat Yaman sudah mulai tidak sabar melakukan reformasi dalam berbagai bidang. Inilah semangat utama dari semua gerakan rakyat di kawasan Arab sejak aksi protes menumbangkan rezim Tunisia.

Waspada

Di tengah aksi protes dan luapan kegembiraan warga atas kepergian Saleh untuk berobat itu, aktivis politik Yaman memperingatkan bahwa negara itu belum sepenuhnya bersih dari kekuasaan rezim. Masyarakat agar tidak terjebak dalam euforia yang berlebihan, tetapi harus tetap waspada terhadap situasi ini.

Habib al-Arigi, aktivis politik, menegaskan, era pasca-Saleh belum dimulai. Para kroni dan keluarga Saleh yang telah berkuasa selama 33 tahun itu masih berkuasa. ”Keluarganya, kelompok- kelompok kepentingannya, dan mereka yang mendapat keuntungan selama bertahun-tahun dari Saleh masih memegang kekuasaan,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com