Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Siap Boikot Minyak Iran

Kompas.com - 23/01/2012, 09:52 WIB
Haryo Damardono

Penulis

BRUSSEL, KOMPAS.com- Uni Eropa mengagendakan terbitnya sanksi ekonomi baru bagi Iran, pada hari Senin siang (23/1/2012) nanti waktu Eropa. Sanksi terhadap Iran itu merupakan respon terhadap program nuklir, termasuk di dalamnya langkah-langkah untuk embargo produk minyak dari Iran.

Sanksi tersebut mengikuti langkah-langkah finansial yang diterbitkan oleh Presiden Amerika Barack Obama pada tahun baru lalu. Sanksi akan mengenai 90 persen dari ekspor minyak Iran ke Eropa.

Kini, Eropa merupakan konsumen kedua terbesar minyak dari Iran setelah China. "Kami ingin mereka (Iran) berpikir, bahwa situasi ini begitu penting. Sangat-sangat serius," kata salah seorang diplomat Eropa, sperti dikutip Reuters, Senin (23/1/2012).

Negara barat mempercayai program nuklir Iran adalah untuk menciptakan bom nuklir, sebaliknya Iran bersikeras hanyalah untuk pembangkit listrik. Selain rencana embargo terhadap minyak Iran, Uni Eropa juga mempersiapkan langkah-langkah untuk memberikan sanksi terhadap Bank Sentral Iran. Juga melarang perdagangan emas dengan pemerintah Iran.

Namun, tampaknya pemberian sanksi oleh Uni Eropa sulit diberlakukan dengan cepat. Dalam pertemuan 27 negara anggota Uni Eropa, Yunani dan negara-negara di belahan selatan Eropa menginginkan perpanjangan waktu. Yunani misalnya, sangat tergantung dengan minyak Iran, dengan sekitar 25 persen dari kebutuhan minyak berasal dari Iran. Jadi Yunani, membutuhkan waktu untuk mencari sumber minyak baru.

Meski demikian, para diplomat Uni Eropa mengatakan, perpanjangan waktu tak akan melebihi 1 Juli 2012.

Meski para menteri negara-negara Uni Eropa masih memikirkan soal dampak dan pengaruh dari pelarangan ini, Indonesia sebaiknya berpikir mengenai dampaknya bagi Indonesia.

Setidaknya, bila minyak Iran keluar dari negara barat, maka ada peluang bagi kenaikan harga minyak dunia. Sebab, jumlah minyak yang beredar makin sedikit. Ini besar pengaruhnya ditengah upaya Indonesia mencabut subsidi BBM. Terkecuali, ada upaya keras untuk mendorong produksi minyak dari negara lain.

Bulan ini, Arab Saudi misalnya, telah mengatakan akan meningkatkan produksi minyak sebesar 2 juta barrel per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com