Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Pertimbangkan Tutup Kedubes di Suriah

Kompas.com - 21/01/2012, 11:23 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Amerika Serikat akan menutup kedutaan besarnya di Suriah, dengan alasan peningkatan keprihatinan mengenai keselamatan personel Kedutaan Besar Amerika, demikian laporan CNN, Jumat (20/1/2012).

Laporan tersebut, yang mengutip pejabat yang tak disebutkan jati diri mereka dari Departemen Luar Negeri AS, menyatakan, pemerintah Presiden Barack Obama juga sedang mempertimbangkan untuk memanggil duta besarnya di Damaskus, Robert Ford.

Suriah dirundung kekacauan sejak kerusuhan meletus pada Maret tahun lalu. PBB menyatakan lebih dari 5.400 orang telah tewas di Suriah sejauh ini.

"Kami memiliki keprihatinan serius mengenai memburuknya situasi keamanan di Damaskus, termasuk serangkaian pemboman mobil belum lama ini, dan mengenai keselamatan serta keamanan personel kedutaan besar," demikian antara lain isi pernyataan yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS.

Beberapa pengebom bunuh diri dengan naik mobil menyerang dua pangkalan keamanan di Damaskus pada 23 Desember sehingga menewaskan 44 orang. Pemerintah Presiden Bashar al-Assad menyatakan serangan tersebut dilakukan oleh Al Qaeda, tetapi oposisi mengatakan itu adalah "perbuatan pemerintah sendiri".

"Kami telah meminta Pemerintah Suriah untuk melakukan tindakan keamanan tambahan guna melindungi kedutaan besar kami, dan Pemerintah Suriah sedang mempertimbangkan permintaan itu," kata Departemen Luar Negeri AS.

"Kami juga telah menyarankan Pemerintah Suriah bahwa jika langkah nyata tak dilakukan dalam beberapa hari mendatang, kami mungkin tak memiliki pilihan selain menutup misi tersebut," katanya.  Namun, lanjutnya, belum ada keputusan akhir yang dibuat.

Para pejabat Amerika Serikat tak bersedia mengatakan bagaimana Departemen Luar Negeri AS telah menyampaikan keprihatinannya pada Suriah atau langkah apa yang telah disampaikan agar dilakukan oleh Damaskus.

Pada 11 Januari, Departemen Luar Negeri Amerika menyatakan akan mengurangi lagi jumlah stafnya di kedutaan besarnya di Damaskus, dan memperbarui peringatan pada Oktober, ketika departemen itu menyatakan staf kedutaan besar dibatasi dan anggota keluarga mereka diminta pergi.

Pada Desember, Duta Besar AS Robert Ford kembali ke Damaskus, tempat ia telah memelopori pemrotes yang menghadapi penindasan, setelah ia sempat ditarik pada Oktober akibat adanya ancaman terhadap dirinya.

Wanita juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika, Victoria Nuland, Jumat (20/1/2012), mengatakan, Pemerintah AS juga sedang meneliti laporan mengenai kemungkinan ancaman terhadap warga negara AS, Abdelkader Chaar, di kota Aleppo, Suriah, pada 8 Januari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com