Giglio, Jumat
Juru bicara dinas pemadam kebakaran, Luca Cari, mengatakan, tim penyelamat akan membicarakan langkah berikutnya setelah pergeseran itu membuat keadaan tidak aman bagi para penyelam yang telah terhambat oleh jarak penglihatan yang buruk, benda-benda yang mengapung, dan puing-puing di dalam air.
Tujuh hari setelah kapal pesiar berbobot mati 114.500 ton itu terbalik di lepas pantai Tuscany, Italia, harapan menemukan korban yang masih hidup telah menghilang. Perairan dingin di sekitar kapal itu telah semakin bergolak dengan cuaca lebih buruk yang diprakirakan terjadi pada akhir pekan.
Perhatian kini dialihkan pada bagaimana mengeluarkan lebih dari 2.300 ton bahan bakar kapal yang tergeletak di bagian sisinya pada sebuah karang di air berkedalaman sekitar 20 meter di lepas pantai Pulau Giglio. Dikhawatirkan posisi kapal bisa lebih merosot lagi ke kedalaman.
Awak penyelamatan barang terpaksa menunggu untuk terlebih dulu mencari korban yang masih hidup maupun jenazah. Setelah pencarian dihentikan, barulah mereka bisa mulai memompa bahan bakar ke luar dari kapal itu, sebuah proses yang diperkirakan akan mengambil waktu sedikitnya dua pekan.
Menteri Lingkungan Hidup Italia Corrado Clini mengatakan pada parlemen, Kamis, dia telah memerintahkan operator kapal pesiar itu, Costa Cruises, untuk mengambil semua langkah yang mungkin untuk menjangkarkan kapal itu untuk mencegahnya semakin merosot ke laut.
”Kalau kapal itu merosot, kami berharap kapal itu tidak pecah berkeping-keping dan tangki bahan bakar tidak terbuka,” katanya.
Clini mengatakan, ada risiko bahwa kapal itu bisa tenggelam 50 sampai 90 meter di bawah langkan karang tempatnya sekarang bertengger. Jika itu terjadi, bisa mengancam kelestarian lingkungan hidup di salah satu taman laut terbesar Eropa.
Sebelas orang dipastikan telah tewas dari total lebih dari 4.200 penumpang dan awak ketika kapal itu menabrak karang hanya beberapa meter dari garis pantai sehingga membuat robekan besar di sisi lambung kapal. Sejumlah 24 orang lainnya masih hilang meski jumlah itu mungkin termasuk jenazah yang telah ditemukan tetapi belum diidentifikasi.
Kapten kapal itu, Francesco Schettino, telah dikenai tahanan rumah karena dituduh menyebabkan bencana itu dan kemudian meninggalkan kapal sebelum evakuasi selesai.