Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Retakan di Sayap Airbus A380 Kembali Ditemukan

Kompas.com - 20/01/2012, 18:00 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

PARIS, KOMPAS.com — Beberapa maskapai penerbangan yang mengoperasikan pesawat penumpang Airbus A380 menyatakan akan melakukan pemeriksaan khusus terhadap armada pesawat superjumbo tersebut. Itu dilakukan setelah pihak Airbus menemukan lagi beberapa keretakan yang terjadi di bagian sayap pesawat, Kamis (19/1/2012).

Ini adalah penemuan kedua dalam beberapa pekan terakhir. Menurut pihak Airbus, retak rambut tersebut ditemukan di bagian penahan logam (bracket) yang menghubungkan kulit pada bagian sayap dengan struktur tulangan di dalamnya. Retakan ditemukan saat Airbus memeriksa dua pesawat dalam inspeksi rutin dua tahunan.

Airbus berkeras, retakan tersebut terjadi bukan di bagian kritis struktur pesawat dan menegaskan bahwa pesawat-pesawat itu masih aman untuk diterbangkan. Awal Januari, retakan serupa ditemukan di lima pesawat lain.

Pihak Airbus menolak mengungkapkan maskapai penerbangan pemilik pesawat-pesawat yang retak tersebut. Namun, beberapa sumber yang dikutip kantor berita Reuters menyebutkan, penemuan terbaru ini terjadi pada pesawat-pesawat milik maskapai Emirates dari Dubai, Uni Emirat Arab. Pihak Emirates tidak berkomentar soal temuan tersebut.

Meski menegaskan keretakan tersebut tidak berbahaya, asosiasi insinyur penerbangan Australia, yang menangani perawatan rutin dan pemeriksaan mesin A380 milik maskapai Qantas Airways, mengatakan bahwa reaksi Airbus tersebut justru memicu kekhawatiran.

"Mereka menyebut retakan ini sebagai retakan-retakan kecil, tetapi setiap retakan berawal dari retakan kecil, dan retakan itu bisa berkembang cepat," ungkap Stephen Purvinas, Sekretaris Federal Australian Licensed Aircraft Engineers Association.

Purvinas khawatir dengan sikap Airbus yang seolah-olah tidak menganggap serius penemuan retakan-retakan tersebut.

"Saya khawatir bahwa Airbus tidak menganggap serius pada makin banyaknya penemuan retakan pada sayap pesawat A380 mereka. Kalau begini, saya tidak akan membiarkan keluarga saya terbang dengan A380 untuk saat ini," tutur Purvinas.

Airbus telah menolak seruan untuk melarang terbang seluruh armada A380 yang mereka produksi.

"Ini memang memalukan, tetapi kami akan melakukan segala cara untuk memastikan keselamatan tidak akan terganggu. Kami sudah cukup paham, tetapi penyelidikan akan terus dilakukan. Untuk sementara, kami menawarkan solusi perbaikan, dan akan kami terapkan pada berbagai pesawat, jika dan di mana pun diperlukan," papar CEO Airbus, Tom Enders.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com