Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Nigeria Turunkan Harga BBM

Kompas.com - 16/01/2012, 20:16 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Nigeria menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) pascaunjuk rasa dan pemogokan nasional yang melanda negeri itu. "Pemerintah sepakat menurunkan harga BBM menjadi 97 naira (setara dengan Rp 5.500) per liter," kata Presiden Nigeria Goodluck Jonathan dalam pidato televisi.

Menurut warta AP dan AFP pada Senin (16/1/2012), Presiden Jonathan mengatakan kalau pemerintah tetap melakukan deregulasi kebijakan sektor BBM. Andai dihitung, penurunan harga BBM berkisar 30 persen.

Pidato Jonathan disampaikan setelah pemerintah Nigeria gagal mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja untuk menghentikan aksi mogok nasional mereka. Bahkan Kongres Buruh Nasional Nigeria mengancam akan melanjutkan unjuk rasa meski meminta para pekerja untuk berdiam diri di rumah masing-masing.

Keputusan pemerintah ini diharapkan bisa menghentikan aksi unjuk rasa yang sudah berlangsung beberapa hari dan mengakibatkan sedikitnya 600 orang terluka.

Aksi mogok yang juga diikuti para pekerja perminyakan ini dipastikan akan mempengaruhi pasar minyak global. Pasalnya, Nigeria adalah produsen minyak mentah terbesar keenam di dunia.

Korupsi

Minyak mentah memasok 80 persen pendapatan Nigeria. Kendati begitu, karena korupsi dan salah urus, negeri itu tak memiliki satu pun sarana pengolahan minyak mentah. Akibatnya Nigeria harus mengimpor seluruh kebutuhan BBM-nya.

Aksi mogok nasional ini dipicu kebijakan pemerintah Nigeria yang mencabut subsidi BBM sejak 1 Januari lalu. Kebijakan tidak populer ini langsung membuat harga BBM di negeri itu melonjak dua kali lipat.

Sebelumnya satu liter bensin di Nigeria dihargai 65 naira atau sekitar Rp 3.300. Kini harga BBM di negeri itu menjadi 140 naira atau sekitar Rp 7.500. Situasi ini merupakan pukulan berat bagi sebagian besar penduduk Nigeria yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com