Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Berharap Sepakat dengan Rusia

Kompas.com - 13/01/2012, 19:45 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Amerika Serikat berharap mencapai perjanjian dengan Rusia pada akhir tahun ini bagi penggelaran perisai rudal balistik  di Eropa, kata pejabat penting pengendalian pengawasan senjata Departemen Luar Negeri. "Kami akan mencapai sat perjanjian pertahanan rudal bekerja sama dengan Rusia," kata Wakil Menlu bagi Pengawasan Senjata Ellen Tausher, Kamis (12/1/2012), yang dikutip laman majalah Kebijakan Luar Negeri.
    
"Ini adalah tempat kami dapat memulai mengenyampingkan  Perang Dingin dan saling menghancurkan dan bergerak menuju saling menjamin kestabilan," imbuhnya sebagaimana warta AFP.
    
AS telah lama ingin menggelar satu sistem pertahanan rudal di Eropa Timur. AS menyatakan sistem ditujukan pada Iran.
Tapi, Rusia berkeratan. Negeri Beruang Merah itu mengatakan sistem seperti itu akan mematikan penangkalan nuklirnya sediri. "Satu-satunya jalan mereka harus menjamin...sistem itu tidak mengurangi penangkalan strategis adalah  adalah berundingandengan AS  dan NATO dan melihat apa yang kami lakukan," kata Tauscher.
    
"Apakah itu adalah satu lompatan kepercayaan politik? Ya. Apakah mereka siap untuk melakukannya" Tidak. Tetapi kami mengharapkan bahwa perundingan-perundingan stabiliats penting iini dalam delapan bulan ke depan akan dimulai untuk menghilankan hubungan lama yang telah mengikat setiap orang di jalan  pikiran yang lama," ujarnya.
    
Presiden Rusia Dmitry Medvedev , November mengatakan Moskwa siap menggelar rudal-rudal Iskander yang memiliki jangkauan tembak dekat  di daerah Kaliningrad  yang berbatasan dengan negara-negara anggota Uni Eropa Polandia  dan Lithuania menanggapi penggelaran satu perisai rudal itu.
    
Romania dan Polandia setuju menjadi tuan rumah bagian dari perisai rudal AS yang diubah, dan anggota NATO Turki juga memutuskan untuk menjadi tuan rumah radar peringatan dini.
    
AS dan Rusia memasuki perjanjian senjata nuklir tahap pertama mereka dalam dua dasawarsa  tahun lalu. Kedua negara setuju mengurangi batas tertinggi hulu ledak dengan 30 persen dan membatasi masing-masing pihak menggelar 700 rual jarak jauh dan pembom-pembom berat.
    
Medvedev dan Presiden AS Barack Obama  menandatangani  perjanjian START (perjanjian pengurangan senjata strategis) baru di Praha pada 2010. Sementara, kedua pihak berusaha menata kembali hubungan yang memburuk di bawah pemerintah delapan tahun Presiden George W.Bush  dari Partai Republik.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com