Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liga Arab Marah kepada Suriah

Kompas.com - 13/01/2012, 03:11 WIB

Kairo, Kompas - Liga Arab, seperti diberitakan televisi Alarabiya, Kamis (12/1), membekukan pengiriman tim pemantau baru ke Suriah. Keputusan diambil setelah 11 anggota pemantau Liga Arab cedera ringan akibat serangan dari orang-orang tak dikenal hari Senin di kota Latikia.

Liga Arab tidak mengirim personel pemantau tambahan saat ini hingga kondisi keamanan lebih kondusif bagi keselamatan tim pemantau.

Kehadiran pasukan Liga Arab di Suriah didasarkan pada kesepakatan formal antara Suriah dan Liga Arab. Kesepakatan ini sehubungan dengan maraknya aksi kekerasan oleh otoritas Suriah terhadap gerakan prodemokrasi di negara itu.

Isi kesepakatan adalah Liga Arab akan memantau janji Suriah soal penghentian aksi kekerasan oleh aparat keamanan, janji Suriah agar semua personel militer mundur dari berbagai kota di Suriah. Suriah juga berjanji membebaskan para tahanan politik. Suriah menerima kesepakatan ini, tetapi dengan sebuah keterpaksaan.

Jumlah tim pemantau Liga Arab yang bekerja di Suriah saat ini sebanyak 165 personel. Sedianya Liga Arab akan menambah jumlah tim pemantau hingga menjadi 200 personel.

Seorang wartawan Perancis yang bekerja untuk televisi Perancis saluran 2, Gilles Jacquier (43), diberitakan tewas akibat serangan granat di kota Homs, Rabu (11/1).

Di tengah aksi saling tuding antara otoritas Suriah dengan Liga Arab dan sejumlah negara Barat, Presiden Suriah Bashar al-Assad secara mengejutkan, Rabu lalu, tampil di depan ribuan pendukung di Alun-alun Umawi di pusat kota Damaskus. Assad kembali menegaskan, Suriah pada akhirnya pasti memenangi pertarungan melawan jaringan konspirasi.

Pada pidatonya hari Selasa, Assad juga menyebut ada jaringan regional dan internasional yang sedang melawan Suriah.

Sekjen Liga Arab Nabil al-Arabi dalam wawancara dengan televisi Mesir Al Hayat, Kamis, menyatakan keheranannya atas kecaman Presiden Suriah Bashar al-Assad terhadap Liga Arab.

Menurut Al-Arabi, tidak ada negara Barat yang tertarik melancarkan serangan militer ke Suriah. Dia menambahkan pula bahwa tidak ada yang menanggung biaya operasi militer, dan Suriah bukan pula negara penghasil minyak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com