Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Kasta Rendah Diarak Telanjang

Kompas.com - 12/01/2012, 12:27 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com — Seorang perempuan dari golongan kasta rendah diarak dalam kondisi telanjang dan dipukuli baru-baru ini di negara bagian Maharashtra, India barat, lapor media setempat, Kamis (12/1/2012). Perempuan itu diperlakukan seperti itu karena anak lelakinya dituduh telah melarikan seorang gadis dari kasta yang lebih tinggi.

Rekha Chavan (42), perempuan berkasta Dalit atau rendah, Senin (9/1/2012), diduga telah diarak dalam keadaan telanjang dan kemudian dipukuli setelah anaknya–yang berusia 22 tahun–membawa lari seorang gadis. Gadis yang dibawa kabur tersebut berasal dari keluarga Desai di desa yang terletak di kota Patan, Kabupaten Satara, bagian barat Maharashtra. Daerah tersebut juga merupakan tempat asal Kepala Menteri India, Prithviraj Chavan.

Namun, kepolisian setempat enggan membenarkan apakah perempuan korban tersebut telah diarak telanjang. Rekha Chavan telah dirawat di sebuah rumah sakit di kota Karad, Kabupaten Satara. Pejabat polisi setempat, Fattulal Naikawadi, mengatakan, pihaknya, Rabu, telah menangkap lima pria yang diduga terlibat dalam kasus itu. Kelima pria tersebut akan segera diperiksa, katanya kepada media.

Penyerangan terhadap para perempuan dari kasta rendah di India sering terjadi, terutama di sejumlah daerah pedesaan. India memiliki tradisi kebudayaan yang sangat erat dengan jenjang status sosial yang dibagi dalam lima kasta dari yang tertinggi, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, Sudra, dan Pariya.

Dalit termasuk dalam golongan kasta Pariya atau kasta terendah yang haram untuk disentuh. Masyarakat yang dianggap berkasta Dalit adalah orang yang bekerja sebagai petani miskin, buruh tidak bertanah, pemulung sampah, seniman, dan pembantu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com