Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disetujui, Kereta Api Cepat London-Birmingham

Kompas.com - 12/01/2012, 07:09 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerajaan Inggris memberikan lampu hijau bagi pembangunan jaringan kereta api cepat dari London menuju Birmingham, dan kota-kota lain di Inggris bagian utara. Diperkirakan, pembangunan infrastruktur tersebut, akan menghabiskan dana 50 miliar dollar Amerika atau setara Rp 450 triliun.                

Kereta api cepat tersebut, akan melaju dengan kecepatan 360 kilometer per jam, dan akan ditingkatkan mendekati 400 kilometer per jam. Perjalanan dari London menuju Manchester akan menjadi satu jam dan delapan menit, dari waktu tempuh saat ini sekitar 2 jam.                

"(Kereta) ini ide yang buruk bagi Inggris," kata Martin Tett, salah seorang pejabat lokal, yang wilayahnya dilewati jalur kereta itu, Kamis (12/1/2012) dikutip dari Reuters. Ada beberapa pihak di Inggris, yang menuding jalur kereta akan menodai wilayah pedesaan yang indah.  

Namun sebaliknya, keputusan pembangunan jalur kereta cepat langsung disepakati oleh Federasi Serikat Pekerja. Sebab berarti ada tambahan lapangan pekerjaan saat angka pengangguran meningkat dan stagnansi ekonomi. 

Diperkirakan dibutuhkan 40.000 pekerja, untuk membangun jaringan kereta cepat ini. Dimana pekerjaan, juga mencakup jaringan rel langsung yang terhubung dengan rel kereta cepat menuju Terowongan Channel untuk menyeberang ke Perancis.

Jaringan kereta api cepat berbentuk huruf-Y direncanakan dibangun dalam dua fase, dengan konstruksi dari London menuju Birmingham dibangun mulai tahun 2017 dan diharapkan selesai tahun 2026.  

Bagaimana di Indonesia? Kita sama sekali belum memutuskan apakah jadi membangun Jaringan Kereta Api Cepat Argo Cahaya, yang dapat menghubungkan Jakarta-Surabaya (750 kilometer) dengan waktu tempuh maksimal 3-4 jam.

Saat ini, baru dikerjakan penuntasan jalur kereta api ganda dari Pekalongan-Semarang-Surabaya sepanjang 430 kilometer. Ditargetkan, proyek dengan dana APBN tersebut selesai pada tahun 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com