Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis, Mafia Jadi "Bank" Nomor 1 Italia

Kompas.com - 11/01/2012, 13:49 WIB

PALERMO, KOMPAAS.com Kelompok kriminal terorganisasi Italia alias mafia makin berpengaruh pada ekonomi Italia selama krisis berlangsung. Mafia kini menjadi bank terbesar di negara itu menurut laporan dari grup antikriminal SOS Impresa.

Laporan tersebut menyatakan, mafia menghasilkan turn over transaksi tahunan sebanyak 140 miliar euro atau setara 178,89 miliar dollar AS. Bisnis kriminal itu juga mencetak laba hingga 100 miliar euro. "Dengan likuiditas 65 miliar euro, mafia adalah bank nomor satu Italia," kata grup yang menentang pemerasan atas usaha kecil di Italia itu.

Kelompok kriminal terorganisasi, seperti Sicilian Cosa Nostra, Naples Camorra, atau Calabrian Ndrangheta, telah lama mengekang ekonomi Italia. Bahkan, mereka menghasilkan laba setara 7 persen perekonomian negara itu.

Kelompok mafia ini terutama menikmati pendapatan besar dari pinjaman berbunga tinggi yang mereka berikan, juga penyelundupan obat-obatan, penyelundupan senjata, prostitusi, perjudian, dan pemerasan. "Lingkungan klasik atau lintah darat jalanan sudah berkurang, memberi kesempatan pada lintah darat terorganisasi yang berhubungan dengan lingkaran profesional, serta diam-diam melibatkan profesional di level atas," ujar laporan SOS Impresa.

Laporan tersebut memperkirakan ada sekitar 200.000 perusahaan yang terjerat dalam pinjaman berbunga mencekik dari mafia. Sebagai akibatnya, puluhan ribu orang telah kehilangan pekerjaannya.

Pemerasan berkerah putih

Menurut laporan itu, saat ini gangster yang membagi-bagikan duit di bar sudah nyaris tak ada. Mereka digantikan oleh bankir, pengacara, dan notaris bereputasi tinggi. "Ini adalah pemerasan dengan penampilan bersih. Melalui profesi mereka, mereka paham mekanisme legal pasar uang dan mereka biasanya sangat tahu posisi finansial korban mereka," ujar laporan SOS Impresa.

Kelompok mafia ini beroleh kesempatan ketika krisis karena usaha-usaha kecil makin sulit mendapat pinjaman dari bank. Alhasil, mereka tergoda meminjam dari mafia.

Tipikal korban mafia, antara lain, penjaga toko usia pertengahan dan pebisnis kecil yang kesulitan mencari pekerjaan dan mau melakukan apa pun agar terhindar dari kebangkrutan. "Mereka biasanya adalah orang-orang di sektor ritel, seperti makanan, penjual sayuran, pakaian, sepatu, toko bunga, atau furnitur. Inilah kelompok yang membayar harga mahal dari krisis ekonomi," ujar laporan itu. (Rika Theo/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com