PERTH, KOMPAS.com -- Otoritas transportasi Australia menutup Port Hedland, salah satu terminal ekspor bijih besi terbesar di dunia, Rabu (11/1/2012), untuk berjaga-jaga menghadapi Siklon Heidi yang makin mendekat.
Angin topan tersebut diperkirakan menerjang daratan Australia Barat pada Kamis (12/1/2012) pagi, dengan kecepatan mencapai 100 kilometer per jam dan membawa serta hujan deras dan gelombang pasang.
"Kami telah membersihkan jalur pelabuhan dari kapal yang mau masuk maupun keluar," tutur juru bicara Otoritas Pelabuhan Port Hedland Steed Farrell.
Berbagai raksasa perusahaan pertambangan yang beroperasi di daerah itu juga mulai bersiap-siap menghadapi topan. Rio Tinto dan Fortescue Metals, yang menambang bijih besi di kawasan Pilbara, telah menghentikan pemuatan bijih besi ke dalam kapal, meski kegiatan pertambangan mereka terus berlangsung seperti biasa.
Perusahaan Santos Ltd menutup ladang minyak Mutineer-Exeter untuk sementara, dan Woodside Petroleum menangguhkan operasi di beberapa ladang minyaknya.
Warga di kawasan tersebut juga sudah diperintahkan bersiap-siap menghadapi siklon dengan menyiapkan cadangan bahan pangan darurat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.