Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barat Memprotes Pengayaan Uranium di Fordo

Kompas.com - 11/01/2012, 02:32 WIB

WASHINGTON DC, SENIN - Negara-negara Barat langsung bereaksi keras menanggapi kabar dimulainya proses pengayaan uranium di fasilitas nuklir bawah tanah di Fordo (atau Fordow), Iran, Senin (9/1), meski sudah ada jaminan dari Badan Tenaga Atom Internasional bahwa seluruh proses pengayaan itu dipantau 24 jam penuh.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, di Washington menegaskan, proses pengayaan uranium di Fordo itu menunjukkan Iran meningkatkan eskalasi pelanggaran terhadap berbagai resolusi PBB terkait program nuklir Iran.

Keputusan Iran mengaktifkan fasilitas di Fordo, lanjut Nuland, juga menambah keraguan bahwa Iran sungguh-sungguh berniat damai dengan program nuklirnya. ”Kami sekali lagi menyerukan kepada Iran untuk menangguhkan kegiatan pengayaan uraniumnya, bekerja sama sepenuhnya dengan IAEA, dan segera mematuhi seluruh resolusi PBB dan Dewan Gubernur IAEA,” ujar Nuland.

Di Paris, Kementerian Luar Negeri Perancis menyebut pengaktifan fasilitas pengayaan uranium bawah tanah itu membuat Perancis ”tak punya pilihan lain” kecuali memperkuat sanksi internasional dan mengambil langkah tegas yang belum pernah diambil sebelumnya bersama negara-negara Eropa dan semua negara yang mau menjatuhkan sanksi kepada Iran.

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengutuk keputusan Iran yang ia sebut sebagai ”aksi provokatif” dan akan makin membuat orang tak percaya bahwa Iran menjalankan program nuklir untuk tujuan damai.

Reaksi keras negara-negara Barat itu dipicu kekhawatiran bahwa Iran akan makin dekat dengan kemampuan memproduksi uranium berkadar 90 persen yang dibutuhkan untuk membuat bom nuklir.

Mark Fitzpatrick, mantan pejabat Deplu AS yang menjadi pakar proliferasi nuklir di lembaga pemikiran International Institute for Strategic Studies, di London mengatakan, tak ada kebutuhan sipil yang membuat Iran butuh memproduksi uranium berkadar 20 persen dalam jumlah besar. ”Bahkan, jika Iran mampu membuat batang bahan bakar (untuk reaktor nuklir), mereka punya cukup stok uranium untuk lima tahun,” ungkap Fitzpatrick.

Reaksi berlebihan

Sebelumnya, IAEA membenarkan bahwa proses pengayaan uranium menjadi berkadar 20 persen di Fordo sudah dimulai. ”Seluruh material nuklir di fasilitas tersebut tetap berada di bawah pengawasan dan pengendalian IAEA,” kata juru bicara IAEA, Gill Tudor.

Utusan Iran untuk IAEA, Ali Asghar Soltanieh, menuduh reaksi Barat berlebihan dan bermotivasi politis. ”Reaksi ini dibesar-besarkan dan bermotif politik serta sudah dilakukan selama beberapa tahun belakangan,” ujar Soltanieh.

Ia menambahkan, tak ada yang perlu ditakutkan dengan proses pengayaan uranium di Fordo. Menurut dia, keberadaan fasilitas nuklir bawah tanah itu sudah disampaikan kepada IAEA sejak dua tahun lalu. IAEA telah memasang kamera pemantau yang bekerja 24 jam penuh dan selalu mengirim pengawas untuk mendokumentasikan segala kegiatan di sana. (AFP/BBC/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com