Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Utusan AS Kunjungi Myanmar

Kompas.com - 10/01/2012, 03:46 WIB

YANGON, SENIN - Pemerintah Amerika Serikat mengirim dua utusan utamanya, Koordinator Kebijakan Myanmar Derek Mitchell dan Luis CdeBaca yang menangani isu perdagangan manusia, ke Myanmar, Senin (9/1).

Keduanya diutus untuk membantu percepatan proses reformasi dan demokratisasi di Myanmar, termasuk pula menggelar pertemuan dengan para menteri terkait.

Kunjungan tersebut dilakukan menyusul kedatangan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton akhir tahun lalu, yang disebut Hillary sebagai bentuk ”keterbukaan” baru yang ditunjukkan negeri yang sebelumnya serba tertutup itu.

Disebutkan, Mitchell juga berencana menggelar sejumlah pertemuan di Naypyidaw, yang kemudian dilanjutkan ke Bagan di pusat Myanmar untuk menjajaki dan menilai sejumlah program pembiayaan mikro.

Hubungan yang semakin membaik antara Pemerintah Myanmar dan tokoh oposisi Aung San Suu Kyi, yang juga disusul dengan berbagai kemajuan dan perubahan beberapa waktu belakangan ini, semakin meningkatkan harapan akan semakin membaiknya kondisi demokrasi di sana.

Sebelumnya, mantan jenderal pemerintahan junta militer, Presiden Thein Sein, secara mengejutkan menggelar pertemuan dengan Suu Kyi pasca-pembebasannya.

Mereka juga berani mengambil kebijakan drastis dengan menunda proyek pembangunan dam yang dimodali China demi menegosiasi ulang tawaran gencatan senjata antara pemerintah dan kelompok-kelompok pemberontak etnis.

Suu Kyi dan partai politiknya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), bahkan berencana ikut dalam pemilihan umum sela pada 1 April mendatang.

Pemilihan umum tersebut diyakini banyak kalangan bakal mendorong Suu Kyi masuk dalam parlemen walau dominasi militer dan partai politik dukungan tentara masih kuat pengaruhnya di sana.

Namun begitu, banyak pihak masih menilai Myanmar belum berhasil membuktikan komitmennya melepas seluruh tahanan politik, salah satu tuntutan utama negara-negara Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com