Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Usir Konsul Jenderal Venezuela karena Merencanakan Serangan

Kompas.com - 09/01/2012, 10:01 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Pemerintah AS mengusir Livia Acosta Noguera, Konsul Jenderal Venezuela di Miami, Florida, AS, setelah muncul dugaan diplomat tersebut pernah mendiskusikan serangan cyber terhadap beberapa sasaran di AS, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir.

Pengumuman pengusiran diplomat Venezuela itu disampaikan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner, di Washington DC, Minggu (8/1/2012) waktu setempat. Acosta diberi waktu hingga Selasa (10/1/2012) untuk angkat kaki dari wilayah AS.

Toner mengatakan, Deplu AS telah menyatakan Acosta berstatus persona non grata tanpa menjelaskan alasan pengusiran tersebut. Menurut Pasal 23 Konvensi Vienna tentang Hubungan Konsuler, negara pengusir tidak perlu menjelaskan alasan pengusiran seorang diplomat negara lain.

Menurut Toner, pihaknya sudah memberi tahu keputusan ini kepada Pemerintah Venezuela, Jumat pekan lalu, dan memberi waktu 72 jam bagi Acosta untuk pergi sesuai prosedur standar diplomatik.

Keputusan ini diambil menyusul penyelidikan Biro Investigasi Federal AS (FBI) atas isi sebuah film dokumenter berjudul The Iranian Threat yang ditayangkan stasiun televisi berbahasa Spanyol, Univision, bulan lalu.

Dalam dokumenter itu, Acosta disebutkan pernah mendiskusikan kemungkinan melakukan serangan cyber terhadap beberapa sasaran di AS saat masih bertugas sebagai diplomat Venezuela di Meksiko. Film yang dibuat berdasarkan wawancara dengan Acosta sendiri dan beberapa pejabat lain tersebut juga menyebutkan keterlibatan misi diplomatik Iran dan Kuba di Meksiko.

Salah satu bagian film itu mengutip rekaman audio dan video yang diperoleh para mahasiswa Universitas Otonom Nasional Meksiko yang menyebutkan bahwa Acosta sempat mencari informasi tentang server beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir di AS.

Setelah film dokumenter itu ditayangkan, Deplu AS menyatakan sangat terganggu dengan dugaan tersebut dan FBI langsung membuka penyelidikan.

Pengusiran diplomat Venezuela dan tuduhan keterlibatan pihak Iran ini terjadi saat Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad sedang berkunjung ke beberapa negara Amerika Latin pekan ini, termasuk ke Venezuela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com