Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI Akui Tak Pernah Larang Keluarga Ajukan Otopsi

Kompas.com - 08/01/2012, 23:35 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Budiman Pasaribu, Kepala Sub Direktorat Pemulangan TKI Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menerangkan pihaknya tidak pernah melarang keluarga almarhumah Tarlem binti Unus Tajeum untuk melakukan otopsi atas jenasah TKI yang meninggal di Amman, Yordania. Ia membantah, jika ada orang utusan BNP2TKI yang pernah mendatangi keluarga untuk meminta keluarga melakukan otopsi.

"Kita hanya beri gambaran, kalau otopsi prosesnya panjang, proses hukumnya harus keluar negeri. Kami tidak ingin menyusahkan keluarga," bantah Budiman saat dimintai konfirmasi di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Minggu (8/1/2012).

Sebelumnya di tempat yang sama, Elly Anita, staf Migrant Care yang mendampingi keluarga almarhumah menjelaskan, pada bulan Desember 2011, ada seorang utusan BNP2TKI yang mendatangi kediaman keluarga Awes untuk menginformasikan kematian Tarlem. "Namanya Budi. Dia berpesan, nanti kalau jenasah sudah tiba jangan diotopsi," ungkap Elly.

Saat dimintai konfirmasi mengenai informasi tersebut, Budiman mengaku tidak pernah melarang pihak keluarga. Ia menjelaskan, pihaknya memang bertugas untuk mencari alamat keluarga TKI yang meninggal. Setelah ditemukan, pihaknya akan mengontak keluarga untuk menjelaskan informasi yang diterima dari Kemenlu.

"Saya sempat ngomong dengan Ali (Lutfie), kalau tidak salah keponakan Almarhumah. Saya tidak pernah bicara soal otopsi," jelas Budiman.

Ia menjelaskan, jika ada temuan baru dari hasil otopsi yang menunjukkan kejanggalan tertentu, pihaknya hanya bisa menyampaikan informasi tersebut ke Kemenlu. "Selanjutnya, informasi akan diteruskan ke KBRI. Selanjutnya diproses hukum ke sana," terang Budiman.

Tarlem (37) adalah TKI asal Dusun krajan, RT/RW 03/01 Desa Sukaraji kecamatan Ciasem, Subang, Jawa Barat yang meninggal di Jordania tanggal 24/11/2011. Jenasahnya baru tiba hari ini di Bandara Soetta pada pukul 15.00 WIB. Almarhumah meninggalkan Indonesia pada 13 April 2010 untuk menjadi pembantu rumah tangga di kediaman pasangan Ahmad Muhammad-Waisaa.

Komunikasi terakhir dengan suaminya Awes (44) terjadi pada tanggal 13 November 2011. Sedangkan informasi kematiannya baru sampai ke telinga keluarga pada 14 Desember 2011. Hingga saat ini belum diperoleh penjelasan resmi mengenai penyebab kematiannya. Karena itu, pihak keluarga berinisiatif melakukan otopsi.

Jenasah saat ini disemayamkan di ruang jenasah RSCM untuk menunggu saat diotopsi. Pihak Migrant Care berjanji akan mendukung upaya keluarga mengetahui penyebab kematian sebenarnya. Bila ditemukan kejanggalan, pihak Migrant Care akan berkoordinasi dengan Kemenlu dan Satgas TKI untuk melanjutkan ke proses hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

    KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

    KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

    Nasional
    Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

    Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

    Nasional
    KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

    Nasional
    Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

    Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

    Nasional
    Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

    Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

    Nasional
    Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

    Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

    Nasional
    Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Nasional
    Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

    Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

    Nasional
    Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Palsu Pelat TNI: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

    Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Palsu Pelat TNI: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

    Nasional
    Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri...

    Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri...

    Nasional
    Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

    Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

    Nasional
    Soroti Kasus 'Ferienjob', Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

    Soroti Kasus "Ferienjob", Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

    Nasional
    Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

    Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

    Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com