Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT Militer Irak Rentan Konflik

Kompas.com - 06/01/2012, 17:54 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Parade besar-besaran pada Jumat (6/1/2012) menjadi pemuncak hari ulang tahun (HUT) ke-91 angkatan bersenjata Irak. Pergelaran ini, sejatinya, adalah sepekan setelah tentara Amerika Serikat (AS) hengkang seluruhnya dari Irak.

Namun, menurut catatan AP dan AFP, gempita yang menampilkan 280.000 tentara muda hasil reformasi militer ini terbilang rentan konflik. Soalnya, sekarang, pemerintahan Irak berada di masa kepemimpinan minoritas syiah di tengah mayoritas penduduk sunni. Bisa jadi, gesekan kedua kelompok itu memicu ketegangan sektarian dan peringatan adanya politisasi atas militer.
   
Terlihat deretan senjara berat ikut ambil bagian dalam parade yang berlangsung di kawasan Green Zone di Baghdad. Kawasan itu mendapar penjagaan ketat dari tentara Irak. Hingga Kamis kemarin, pihak berwenang maupun perwira militer belum mengkonfirmasi parade tersebut akan berlangsung.
   
Sementara itu, media yang meliput acara itu harus melalui lima pos pemeriksaan setelah mendapatkan akses ke Green Zone, kawasan tempat gedung parlemen dan Kedutaan Besar AS. Beberapa jalan yang menuju kawasan itu ditutup seluruhnya.
   
Di dalam Green Zone, bendera Irak dalam berbagai ukuran dikibarkan. Hal itu masih ditambah dengan spanduk besar bertuliskan "Berdampingan untuk Membangun dan Mengamankan Irak".
   
Persenjataan yang ikut ambil bagian adalah beberapa tank M1A1 Abrams yang dibeli dari AS sebagai bagian dari program akusisi perlengkapan militer, termasuk di dalamnya pembelian helikopter dan pesawat.
   
Parade itu diadakankan sehari setelah bom yang menargetkan warga syiah di Baghdad dan Irak sebelah selatan meledak, menewaskan 68 orang. Bom tersebut menciptakan keraguan mengenai klaim AS dan Irak bahwa tentara domestik dapat menjaga keamanan internal. Meski sebenarnya, para pejabat sudah mengetahui bahwa tentara Irak tidak dapat menjaga perbatasan darat, kawasan udara maupun perairan negara tersebut.
   
Tentara AS menghapus militer Irak setelah menggulingkan Saddam Hussein pada 2003. Selanjutnya AS mengadakan latihan militer bagi ratusan ribu pria Irak dan menciptakan ruang perekrutan yang efektif bagi para pemberontak.
   
Para pemberontak memang makin melemah dibanding pada periode 2006-2007, saat Irak mengalami perang sektarian. Namun, mereka masih aktif hingga kini.
   
Terdapat 458 tentara Irak tewas akibat aksi kekerasan pada 2011 sementara 1.093 lainnya terluka, menurut data pemerintah.
   
Parade itu pun menandai Hari Angkatan Bersenjata pertama sejak penarikan tentara AS dari Irak pada 18 Desember 2011. AS tadinya menempatkan 170.000 tentaranya di 505 pangkalan.
   
Perayaan itu terjadi saat Irak mengalami krisis politik. Meski, keadaan tampak menjadi lebih tenang karena beberapa pemimpin melembutkan sikap mereka beberapa hari terakhir. Krisis dipicu oleh surat penahanan yang dikeluarkan untuk Wakil Presiden Tareq al-Hashemi, pengikut sunni, karena dianggap merencanakan aksi pembunuhan.
   
Hashemi yang bersembunyi di wilayah otonom Kurdi sebelah utara membantah tuduhan tersebut. Ia dan partai Iraqiya memboikot kabinet dan tidak hadir saat parlemen dibuka kembali pada Selasa (3/1/2012).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com