Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahlawan Super ala Islam

Kompas.com - 06/01/2012, 08:11 WIB

Para ekstremis hanya bisa dikalahkan dengan kebudayaan, kata Naif Al-Mutawa. Dia menciptakan 99 pahlawan komik sebagai model panutan sifat-sifat baik al-asma al- husna.

"Ayah saya mulai curiga waktu saya bilang ingin kuliah psikologi. Tapi ketika saya memutuskan akan menulis buku komik di usia 32 tahun, ayah saya berteriak, "Kamu sudah gila?" Demikian paparnya di koran NRC Handelsblad, Kamis (05/01/2012), sebagaimana dikutip Radio Nederland.

Psikolog klinis Al-Mutawa delapan tahun lalu mengambil jalan hidup lain. Di tanah kelahirannya Kuwait, dia mendirikan Teshkeel Media Group, sebuah perusahaan multimedia dengan 54 investor dari berbagai negara, di antaranya Amerika Serikat, Meksiko dan Saudi Arabia.

Teshkeel Media Group menerbitkan komik yang bercerita tentang 99 tokoh pahlawan super ciptaan Al-Mutawa. Komik "THE 99" dibaca sejak akhir 2006 oleh anak-anak di sebagian besar negara Arab dan Asia Tenggara.

Tokoh-tokoh komik diciptakan bekerjasama dengan Stuart Moore dan mantan pegawai Marvel Comics dan DC Comics lainnya. Yang membuat komik ini istimewa adalah cerita di balik tokoh-tokoh pahlawan ini didasarkan pada tradisi Islam.

"Memang ke-99 tokoh masing-masing membawa nama Allah, yang mewakili sifat Tuhan. Salah satu tokoh yang paling penting adalah raksasa baik hati; Jabbar "The Powerful", yang kekuatan supernya sama dengan Hulk, yaitu membesarkan diri, tulis NRC Handelsblad.

Di salah satu ilustrasi, terlihat tokoh pahlawan asal Indonesia; Fata "The Opener". Sang tokoh dituliskan bernama asli Toro Ridwan, dengan tinggi badan 168 cm, berat badan 64 kg, mempunyai warna mata coklat serta rambut berwarna hitam.

Sifat dasar Islam

"Saya menerjemahkan sifat-sifat Tuhan, katakanlah archetypes (sifat dasar, Red.) Islam, seperti kemurahan hati dan mencintai kedamaian ke tingkatan manusia," lanjut Al-Mutawa.

Selain sifat "super" masing-masing, setiap pahlawan juga datang dari negara yang berbeda-beda. Sekitar setengahnya terdiri dari perempuan, hanya sebagian kecil dari mereka yang menggunakan jilbab. "Individu penting sekali," kata Al-Mutawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com