Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Puluhan AK-47, Warga Inggris Ditahan di Afganistan

Kompas.com - 05/01/2012, 03:21 WIB

KABUL, KOMPAS.com Dua warga Inggris ditahan di ibu kota Afganistan terkait kepemilikan puluhan senapan serbu AK-47 dengan nomor seri terhapus.   

"Dua warga Inggris bersama dua rekan Afganistan mereka, sopir dan penerjemah, ditahan akibat membawa 30 pucuk senjata AK. Nomor pendaftaran senjata itu telah dihapus," kata pejabat setempat kepada AFP, yang minta namanya dirahasiakan karena tidak berwenang berbicara kepada media.
   
Kepala Polisi Kabul Mohammad Ayoub Salangi memastikan bahwa empat orang ditahan saat membawa senjata. Ia tidak mau mengungkapkan kebangsaan mereka dan menyatakan perkaranya sedang diselidiki.
   
Pejabat pemerintah, yang berbicara kepada AFP, menyatakan bahwa warga Inggris itu ditangkap di daerah Kabul, tempat pasukan asing memiliki pangkalan dan sarana.
   
Kedutaan Besar Inggris menyatakan mengetahui laporan bahwa warga negaranya mungkin ditahan di Kabul. "Pejabat konsuler kami di Kabul berhubungan dengan kepolisian terkait untuk mencari keterangan lebih lanjut," kata juru bicara Kedutaan Besar Inggris.
   
Afganistan adalah tempat bagi ribuan anggota keamanan swasta asing, yang menyediakan layanan untuk pasukan asing, diplomatik, dan badan bantuan.
   
Laporan kongres Amerika Serikat pada tahun lalu menemukan bahwa jumlah anggota keamanan swasta yang bekerja untuk tentara Amerika Serikat di Afganistan meningkat menjadi 18.919 jiwa pada akhir 2010, tingkat tertinggi jumlah orang yang digunakan Amerika Serikat dalam perang. Ditambahkan, sekitar 95 persen dari mereka adalah orang Afganistan.
   
Tentara tewas
Sementara itu, sekitar 46 tentara Inggris tewas di Afganistan pada tahun 2011. Jumlah ini menjadikan jumlah korban keseluruhan menjadi 394 orang sejak perang dimulai dengan serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001.
   
Pemerintah Inggris ingin semua tentaranya keluar dari peran tempur di Afganistan dalam waktu tiga tahun, pada akhir 2014. Sejumlah 9.500 tentara Inggris ditempatkan di Afganistan, di kawasan paling bergolak di wilayah selatan Afganistan. Wilayah inilah yang menjadi tempat mereka memerangi gerilyawan Taliban dan melatih pasukan keamanan setempat.
   
Pada tahun 2010, jumlah kematian pasukan Inggris di Afganistan mencapai 103 orang. Tahun sebelumnya, sekitar 108 serdadu kehilangan nyawa. 

Inggris adalah penyumbang terbesar kedua untuk Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) setelah Amerika Serikat.
   
Perdana Menteri Inggris David Cameron menegaskan bahwa Inggris akan menarik sebagian tentaranya pada 2013, dimulai dengan menarik 500 tentara pada 2012.

"Saya tidak ingin melihat seberapa besar tantangan pada 2014. Saya berpikir yang praktis saja," katanya dalam kunjungan ke Afganistan pada Desember. "Saya benar-benar paham bahwa rakyat Inggris layak mengetahui titik akhir keterlibatan kami di Afganistan dan titik akhir pada 2014," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com