Pangkal Pinang, Kompas -
Komandan Pangkalan TNI AL Bangka Belitung (Babel) Kolonel Laut Umar Arif mengatakan, tongkang Sinhin 6 dirompak pada 28 Desember 2011 di perairan Malaysia. Saat itu, tongkang ditarik kapal tunda Sinhin 5 dan dalam perjalanan dari Pelabuhan Klang, Malaysia, menuju Sarawak.
”Kami menemukan tongkang mengapung di perairan Belitung Timur saat mengejar perompak,” ujarnya, Selasa (3/1), ketika dihubungi dari Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Sebelumnya, tongkang dan kapal tunda Sinhin dirompak di perairan Malaysia. Di tengah jalan, kapal tunda Sinhin 5 beserta 8 awaknya dipisahkan dari tongkang Sinhin 6. Kapal tunda terdampar di sekitar perairan Belitung Timur, sementara tongkang dilarikan oleh perompak.
TNI AL mengerahkan KRI Pattimura dan pesawat patroli untuk memburu perompak. Saat mengejar, tim pemburu menemukan tongkang yang masih mengangkut aneka mesin, peralatam konstruksi, dan truk.
TNI AL bekerja sama dengan polisi melanjutkan perburuan. Apalagi jejak perompak ditemukan masuk ke kawasan hutan Belitung Timur.
Kepala Polres Belitung Timur Ajun Komisaris Besar Edison mengatakan, penyisiran di sekitar lokasi penemuan jejak belum membawa hasil. Maka, dilakukan pengembangan ke kawasan hutan dan permukiman sekitar lokasi itu.
TNI AL dan polisi belum dapat menyimpulkan apakah perompak itu penduduk setempat atau orang asing yang menyusup ke Belitung.