Jakarta, Kompas
”Saya dengar ada tiga BUMN (badan usaha milik negara) yang melantai di bursa tahun ini. Benar, ya, Pak Dahlan (Menteri BUMN Dahlan Iskan),” kata Presiden dan dibenarkan Dahlan Iskan. Dialog ini berlangsung dalam acara tanya jawab dengan pelaku pasar modal, seusai pembukaan perdagangan saham tahun 2012 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1).
”Itu kata Pak Dahlan. Sejauh saya tahu, kalau Pak Dahlan bilang begitu, dalam praktiknya bisa lebih dari tiga, yakni lima BUMN,” lanjut Presiden disambut tepuk tangan hadirin.
Diperolehnya status utang layak investasi (investment grade) oleh Indonesia pada akhir tahun 2011, menurut Presiden Yudhoyono, adalah momentum untuk dunia usaha memperoleh dana segar dari pasar modal, termasuk perusahaan di lingkungan BUMN. ”Jangan sampai yang siap go public (masuk bursa) tidak jadi. Kekuatan lebih harus diinvestasikan,” kata Presiden.
Sebelumnya, sejumlah analis pasar modal menyebut aksi korporasi tahun lalu kurang secara kuantitas dan kualitas. Akibatnya, modal asing yang masuk tak memberi nilai tambah ke sektor riil. Kondisi ini dinilai memprihatinkan. Memang, target BEI untuk memfasilitasi 25 penawaran saham perdana tercapai.
Namun, dari 23 perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana tahun 2010 terkumpul total emisi Rp 27,591 triliun. Adapun tahun lalu, dari 23 perusahaan, emisinya hanya mencapai Rp 19,128 triliun. BEI juga menargetkan 25 perusahaan IPO tahun ini.
Presiden mengakui, pemerintah belajar dari setidaknya dua pengalaman IPO yang kurang berhasil, yakni IPO PT Krakatau Steel Tbk dan PT Garuda Indonesia Tbk. Pemerintah ingin memastikan BUMN yang terpercaya yang masuk ke bursa sekaligus waktu IPO yang tepat.
Seusai acara, Dahlan Iskan menyebut yang sudah pasti IPO tahun ini adalah PT Semen Baturaja. Ia mengelak menyebut dua perusahaan lainnya. Namun, dua pejabat deputi yang bergerak di sektor itu sudah menyatakan kepadanya perihal kesiapan rencana itu. PT Semen Baturaja dipastikan akan menggunakan kinerja pembukuan Desember dengan target pencatatan di BEI pada Juli mendatang.
Dahlan juga enggan menyebutkan target raihan dana dari IPO itu nantinya. Namun, ia yakin prospek industri semen bagus sehingga diharapkan mengangkat harga saham sektor itu. Tahun lalu, harga saham PT Semen Gresik, misalnya, menembus Rp 11.450.