Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Kembali Uji Coba Rudal

Kompas.com - 03/01/2012, 02:11 WIB

TEHERAN, SENIN - Seperti tak memedulikan peringatan dan sanksi ekonomi terbaru dari Amerika Serikat, Iran kembali menguji coba beberapa peluru kendali terbaru, Senin (2/1). Unjuk kekuatan Iran itu dilakukan untuk menegaskan kemampuan negara itu memblokade Selat Hormuz.

”Selat Hormuz sepenuhnya ada di bawah kendali kami. Kami tidak membiarkan musuh mengancam kepentingan kami,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (AL) Iran Laksamana Muda Habibollah Sayyari setelah uji penembakan rudal berbagai jenis pada hari terakhir latihan militer besar-besaran di sekitar Selat Hormuz dan Laut Oman.

Juru bicara AL Iran Laksamana Pertama Mahmoud Mousavi mengatakan, uji tembak hari Senin meliputi rudal jelajah antikapal Qader, rudal antarpermukaan jarak pendek Nasr, dan rudal jarak menengah Nour.

Stasiun TV nasional Iran, Senin, menayangkan gambar penembakan dua rudal. Rudal Qader disebut-sebut sebagai versi yang telah dimodifikasi dari jenis rudal sebelumnya, yang mampu melesat di ketinggian rendah dari permukaan laut dengan daya jelajah mencapai 200 kilometer (km).

Sementara rudal Nasr dan Nour dikembangkan dari desain rudal buatan China. Nasr, yang ditembakkan dari kapal perang, memiliki daya jelajah 35 km, sedangkan Nour mampu mengenai sasaran sejauh 200 km.

Sehari sebelumnya, Iran juga menguji coba rudal darat-ke-udara Mehrab. ”Kami menjalankan latihan ini untuk membuat semua orang tahu bahwa sistem pertahanan dan kekuatan penggentar Iran di lautan terbuka dan di Selat Hormuz bertujuan mempertahankan perbatasan, sumber daya-sumber daya, dan bangsa kami,” kata Sayyari.

Kenekatan Iran unjuk kekuatan ini langsung mengundang reaksi Barat. Perancis menyesalkan uji coba rudal tersebut dan mengingatkan Iran mengenai pentingnya kebebasan pelayaran di Selat Hormuz, jalur pelayaran yang dilewati lebih dari sepertiga pasokan minyak dunia yang dibawa melalui laut.

”Kami menyesalkan sinyal sangat buruk yang dikirim kepada dunia internasional dengan uji coba rudal terbaru yang diumumkan Iran ini,” tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri Perancis, Bernard Valero.

Valero juga mengatakan, pembicaraan mengenai embargo minyak Iran di kalangan Uni Eropa (UE) ”berjalan dengan baik”. Pertemuan para menteri luar negeri UE akhir bulan ini akan menentukan apakah sanksi itu akan dijatuhkan atau tidak.

Iran sebelumnya mengancam, apabila Barat menerapkan embargo minyak, Selat Hormuz akan ditutup dan tak setetes pun minyak boleh melewati jalur tersebut. AS, yang menempatkan Armada V AL-nya di Bahrain, langsung bereaksi dengan mengatakan bahwa tidak akan ada toleransi jika selat itu diblokade.

Sementara itu, nilai tukar mata uang riyal Iran terus anjlok menyusul keputusan Presiden AS Barack Obama menandatangani rangkaian sanksi finansial terbaru, Pada perdagangan Senin, nilai tukar mata uang itu 17.800 riyal per dollar AS atau anjlok 12 persen dari nilainya minggu lalu. Dalam setahun terakhir, nilai tukar riyal Iran sudah merosot hingga 66 persen.

(AP/AFP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com