Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nigeria Berlakukan Keadaan Darurat

Kompas.com - 01/01/2012, 14:40 WIB

ABUJA, KOMPAS.com- Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengumumkan keadaan darurat di daerah-daerah yang dilanda kerusuhan, dan memerintahkan penutupan bagian dari perbatasan-perbatasan negara itu.

Dia mengumumkan tindakan-tindakan itu setelah menyebut kelompok Boko Haram sebagai "kanker" tubuh yang berusaha menghancurkan negara yang paling banyak penduduknya di Afrika itu, dan berikrar akan menumpas kelompok yang dituduh melakukan serangan-serangan berdarah.

"Walaupun usaha sedang dilakukan untuk mencari solusi akhir, penting sekali melakukan beberapa tindakan tegas untuk memulihkan situasi di negara itu, khususnya dalam masyarakat yang terkena dampak itu," kata Jonathan dalam satu pidato nasional, Sabtu.

"Oleh karena itu, saya mengumumkan keadaan darurat  di beberapa daerah negara ini," kataya sambil menyebut bagian-bagian dari negara-negara bagian Borno, tempat pangkalan Boko Haram serta Yobe, Niger dan Plateau.

Dia juga memerintahkan penutupan perbatasan-perbatasan darat daerah-daerah yang terkena dampak itu untuk mengawasi "kegiatan-kegiatan teroris lintas perbatasan".

Seorang jurubicara pemerintah menyatakan, sepanjang hari Sabtu kemarin setidaknya 50 orang tewas dalam bentrokan antara dua masyarakat bertetangga di negara bagian Ebonyi, Nigeria tenggara. Akan tetapi, perkelahian itu tidak ada kitannya dengan serangan-serangan Boko Haram.

Sekitar 50 orang tewas ketika satu kelompok orang dari masyarakat Ezza menyerang penduduk dari msyarakat Ezilo menyangkut sengketa tanah," kata Onyekachi Eni kepada AFP melalui telepon.

"Sengketa antara dua kelompok masyarakat itu yang dimulai tahun 2008, diperkirakan telah selesai sampai konflik terakhir itu. Satu kelompok orang dari Ezza menyerbu warga Ezilo dan menyerang mereka, menewaskan lebih dari 50 orang di sana," katanya.

Pernyataan-pernyataan Jonathan sebelumnya mengenai Boko Haram diucapkan ketika mengunjungi sebuah gereja Katolik Roma di Madalla, dekat ibu kota Abuja, di mana 44 orang setelah selesai melakukan misa Natal tewas akibat ledakan bom oleh kelompok itu.

Dalam pidatonya  di gereja itu, banyak jamaat menangis termasuk dua wanita yang kehilangan suami dan empat anak mereka dalam ledakan bom itu.

Jonathan mengatakan, keadaan darurat diperlukan "karena teroris-teroris mengambil kesempatan situasi sekarang untuk menyerang target-target di Nigeria dan di luar jangkauan  personil penegak hukum."

Nigeria dilanda sejumlah serangan yang dituduh dilakukan Boko Haram, tetapi gelombang ledakan bom Hari Natal terutama yang jadi sasaran gereja-gereja menewaskan sedikitnya 49 orang yang menimbulkan kekhawatiran dan frustrasi yang mendalam di seluruh negara itu.

Gelombang terbaru serangan-serangan itu juga menimbulkan ketakutan akan kemungkinan aksi balasan  oleh kelompok Kristen, dan para pemimpin Kristen memperingatkan bahwa mereka akan terpaksa membela diri mereka jika pihak aparat keamanan tidak mengatasi aksi kekerasan itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com