Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Peringatkan Iran Tak Tutup Selat Hormuz

Kompas.com - 29/12/2011, 10:28 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pentagon, Rabu (28/12/2011), memperingatkan Iran agar tak menutup Selat Hormuz, salah satu jalur minyak paling penting di dunia.

"Ini bukan cuma masalah penting bagi keamanan dan kestabilan di wilayah tersebut, tapi merupakan urat nadi perekonomian bagi negara-negara di Teluk, termasuk Iran," kata pejabat pers Pentagon, George Little. "Gangguan perlintasan kapal yang melewati Selat Hormuz takkan ditoleransi."

Pernyataan itu datang setelah para pejabat senior Iran mengancam akan menutup jalur penting pengiriman minyak tersebut. Wakil Presiden Iran, Mohammad-Reza Rahimi, Selasa, mengatakan Iran akan menutup Selat Hormuz jika ekspor minyaknya dikenakan sanksi oleh Barat. Lalu, Panglima Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Habibollah Sayyari, Rabu, mengatakan pasukan laut negeri tersebut siap menghentikan jalur pengiriman minyak itu jika diperlukan.

Dalam sebuah pernyataan terpisah, Armada Kelima AS yang berpusat di Bahrain, Rabu, menyatakan, "Siapa saja yang mengancam untuk mengganggu kebebasan pelayaran di sebuah selat internasional jelas bukan bagian dari masyarakat bangsa-bangsa, setiap gangguan takkan ditoleransi."

Ketegangan meningkat saat Angkatan Laut Iran melancarkan latihan laut besar-besaran selama 10 hari di perairan internasional pada Sabtu lalu. Latihan angkatan laut itu, yang diberi nama sandi Velayat 90, mencakup daerah seluas 2.000 kilometer dari bagian timur Selat Hormuz di Teluk Persia sampai ke Teluk Aden.

Kendati ada ancaman Iran, Little mengatakan Pentagon tak tahu "mengenai tindakan bermusuhan yang agresif yang ditujukan kepada kapal-kapal AS di Teluk atau Selat Hormuz".

Ketegangan antara Iran dan Barat meningkat sejak Oktober lalu, saat AS menuduh Iran mendukung rencana pembunuhan terhadap duta besar Arab Saudi untuk Washington. Segera setelah itu, menyusul laporan dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) yang menungkap tentang program nuklir Iran, AS dan Inggris serta Kanada kemudian mengumumkan sanksi baru atas Iran.

Pada 29 November, para pemrotes Iran yang marah menyerbu kedutaan besar Inggris di ibu kota Iran, Teheran. Akibatnya, sejumlah negara Eropa, termasuk Inggris, Jerman, Perancis dan Belanda, menarik duta besar mereka. Sejumlah negara Barat lain juga telah menyatakan, mereka sedang mempertimbangkan sanksi terhadap Bank Sentral Iran, dan ekspor minyak mentah Iran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com