Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Terorisme Pasca-Osama

Kompas.com - 28/12/2011, 14:26 WIB

Jauh sebelum serangan 11 September 2001, Osama terlibat dalam tiga rangkaian serangan mematikan, yakni bom WTC tahun 1993, pembunuhan terhadap 19 tentara AS di Arab Saudi tahun 1996, serta bom di Kenya dan Tanzania pada 1998.

Perburuan terhadap Osama pun dilakukan sejak September 2001 pasca-serangan di WTC dan Pentagon, AS, yang menewaskan lebih dari 3.000 orang. AS menegaskan, Osama adalah "sponsor paling signifikan bagi aktivis ekstremis di dunia".

Apakah jaringan terorisme yang dibangun Osama telah melemah? Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa jaringan terorisme telah mati. Salah satu sayap Al Qaeda paling kuat saat ini berada di Tanduk Afrika, yakni Al Shabaab.

Boko Haram yang berbasis di Nigeria, Afrika barat, terkait dengan Maghreb Islam, cabang Al Qaeda di Afrika utara dan Al Shabaab. Boko Haram: The Emerging Jihadist Threat in West Africa-Ideology, Anti-Defamation League, December 12 2011 menyebutkan, petinggi Boko Haram mengindikasikan secara terbuka: mereka menganut ideologi Al Qaeda.

Jemaah Islamiah (JI) yang bergerak di Asia Tenggara masih perlu diwaspadai. Indonesia belakangan ini beberapa kali menangkap dan memenjarakan tersangka teroris JI. Sama seperti di aktivis Al Shabaab dan Boko Haram, aktivis JI pun mengubah target serangan ke simbol-simbol pemerintah. Mungkin juga kini mereka "surut" untuk merancang strategi baru. (Pascal S Bin Saju)

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di Harian Kompas edisi Senin (19/12/2011).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com