SEOUL, KOMPAS.com - Putra tertua pemimpin Korea Utara Kim Jong Il, Kim Jong Nam, tiba di Beijing, China ketika Pyongyang tengah mempersiapkan pemakaman kenegaraan bagi almarhum Jong Il, kata kantor berita Korea Selatan Yonhap, Senin.
Mengutip sumber yang mengklaim mengetahui kegiatan Kim Jong Nam, Yonhap menyebutkan bahwa Jong Nam tiba di Beijing dari Macau sejak beberapa hari lalu dan "berada dalam perlindungan China".
Badan Intelijen Nasional Korea Selatan menyatakan tidak memiliki keterangan mengenai laporan itu, dan tidak ada konfirmasi lainnya. Tidak jelas pula apakah putra Kim Jong Il itu akan menghadiri pemakaman ayahnya pada Rabu di kota Pyongyang, kata Yonhap.
Kim Jong Nam (40) tinggal di luar negeri -- terutama di Macau, China -- selama beberapa tahun ini. Ia tidak mendapat dukungan ayahnya setelah ketahuan berusaha memasuki Jepang dengan paspor palsu pada 2001.
Kim Jong Il akhirnya mendukung putra bungsunya dari pernikahannya lain yakni Kim Jong Un sebagai penguasa mendatang. Korea Utara mengumumkan Kim Jong Un sebagai pemimpin besar setelah ayahnya meninggal akibat serangan jantung pada 17 Desember.
Keberadaan Kim Jong Nam menjadi spekulasi gencar sejak kematian ayahnya. "Ia pergi ke sana ke mari. Sangat sulit melacaknya," kata Ricardo Pinto, penerbit majalah Macau Closer.
"Kadang ia tinggal di rumahnya, kadang di hotel-hotel yang berbeda," tambahnya.
Dalam wawancara pada Januari dengan Tokyo Shimbun, Kim Jong Nam mengungkapkan penentangan atas rencana suksesi kepemimpinan dinasti. "Bahkan Pemimpin China Mao Zedong tidak memaksakan suksesi turun-temurun. Itu tidak sesuai dengan sosialisme, dan ayah saya juga menentangnya," kata Kim Jong Nam.