MANILA, KOMPAS.com -- Partai Komunis Filipina, Senin (26/12/2011), mengancam akan menghukum siapa saja yang dianggap terlibat dan bertanggung jawab atas bencana banjir bandang beberapa hari menjelang peringatan Hari Raya Natal. Walau bencana terjadi akibat dipicu badai Washi, aktivitas pertambangan dan penebangan hutan tanpa memerhatikan dampak bencana yang bisa ditimbulkan diyakini menjadi penyebab utama besarnya korban jiwa yang berjatuhan. Pemerintah pun dianggap "merestui" aktivitas perusakan tersebut.
Selain mengancam, Partai Komunis di Filipina juga memerintahkan para gerilyawannya mengumpulkan dana dan turut membantu para korban bencana alam. Hal itu sekaligus menjadi salah satu cara mereka merayakan hari jadi ke-43 partai mereka.
Saat ini diperkirakan jumlah gerilyawan komunis di Filipina mencapai 5.000 orang dan tersebar di 69 dari total 80 provinsi di negara itu.
Dalam kesempatan terpisah militer Filipina menilai ancaman gerilyawan Maois tersebut sekadar cara mereka memanfaatkan isu bencana alam sebagai dalih untuk menaikkan "uang jago" dari perusahaan pertambangan, perkebunan, dan konstruksi.
Pemerintah dan para pemberontak Maois telah sepakat menggelar gencatan senjata sepanjang hari libur Natal dan Tahun Baru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.