Abuja, Minggu
Bom meledak sekitar pukul 08.10 waktu setempat, tepatnya di Gereja Katolik St Theresa, setelah berlangsungnya Misa Natal. Ledakan bom berdaya ledak tinggi terjadi dalam jarak 100 meter dari sebuah gereja.
Juru bicara Badan Darurat Nasional, Yushau Shuaib, mengatakan, ledakan tersebut terjadi di daerah Madalla. Slaku Luggard dari Abuja Zonal Coordinator of National Emergency Management Agency mengatakan, sejauh ini sebanyak 25 jenazah telah dikumpulkan dalam operasi penyelamatan.
Sebanyak 6 jenazah tak bisa dikenali identitasnya dan 19 sudah berhasil diidentifikasi. Diperkirakan jumlah korban akan terus meningkat. Pencarian korban masih berlangsung dan menurut umat yang selamat, masih ada 200 orang hilang.
Bangunan di sekitar gereja hancur karena ledakan bom, termasuk kendaraan yang diparkir tidak jauh dari lokasi ledakan. Kepanikan warga terasa di mana-mana. Pasukan keamanan gereja saat upacara berlangsung sangat terbatas.
Tidak lama berselang juga terjadi ledakan bom di gereja kristen Mountain of Fire di kota Jos, kota terbesar kedua setelah Abuja, ibu kota negara. Belum ada laporan rinci tentang kejadian ini.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab terkait aksi pengeboman pada Natal ini. Namun, komunitas garis keras aliran Boko Haram selama
Pada Natal 2010, kelompok ini mengaku terlibat dalam pengeboman malam Natal yang menewaskan 32 orang. Boko Haram yang juga adalah sayap Al Qaeda itu bertanggung jawab atas dua pengeboman di Abuja pada tahun ini, termasuk pengeboman bunuh diri pertama Nigeria di markas PBB pada bulan Agustus yang menewaskan 23 orang.
Hari-hari terakhir ini saja, tiga kota di wilayah timur laut Nigeria juga diguncang berbagai aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok Boko Haram.
Para aktivis hak-hak asasi manusia mengungkapkan, sejumlah serangan dilakukan oleh kelompok Boko Haram, menyusul sergapan yang dilakukan aparat militer dengan senjata lengkap. Korban yang tewas tak kurang dari 100 orang.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Nigeria Letjen Azubuike Ihejirika, dikutip oleh media lokal, mengatakan, tentara Nigeria telah menewaskan setidaknya 59 anggota Boko Haram di Damaturu, kota di timur laut Nigeria. Aksi tembak-menembak antara aparat dan anggota kelompok Boko Haram ini terjadi pada hari Kamis dan Jumat lalu.
Seseorang yang mengaku juru bicara Boko Haram mengklaim bertanggung jawab terhadap aksi kekerasan di tiga kota timur laut itu. Menurut jubir Boko Haram, mereka melakukan aksi serangan itu sebagai balasan atas serangan militer terhadap sekte mereka pada tahun 2009 yang dinilai brutal.
Berbagai aksi kekerasan yang dikaitkan dengan kelompok Boko Haram semakin memburuk pada bulan-bulan terakhir ini, dengan serangkaian peristiwa peledakan bom.
Ada dugaan, Boko Haram ini tak sendirian, namun bekerja sama dengan kelompok ekstrem lain, termasuk cabang Al Qaeda di Afrika Utara.