Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Rawagede Penerima Santunan Jadi Sasaran Warga

Kompas.com - 23/12/2011, 14:36 WIB
Mukhamad Kurniawan

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Keluarga penerima santunan pemerintah Belanda terkait tragedi Rawagede tahun 1947 menjadi sasaran warga. Sejumlah orang secara terang-terangan meminta sedekah untuk makan dan keperluan lain.

Tasim (62), anak almarhum Saih bin Sakam, korban selamat meski tertembak tentara Belanda, di rumahnya di Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12/2011) mengatakan, pihak keluarga berinisiatif membagi sebagian dari dana santunan untuk sedekah ke janda-janda tua dan keluarga miskin di sekitar tempat tinggal. Namun, di luar mereka ada warga yang datang dan meminta sumbangan seikhlasnya.

"Kami merasa santunan ini bukan hak kami saja. Mereka yang kurang mampu dan ahli waris korban lain juga berhak mendapatkannya. Kami tak ingin dana santunan ini bikin suasana kampung jadi tegang," kata Tarsim.

Tasma (50), anak janda Wuisah yang juga menerima santunan, juga mengaku didatangi orang-orang yang ingin meminta sedekah. "Kami belum memberi karena sampai sekarang belum bisa mencairkan santunan," kata Tasma.

Pada 14 September 2011, Pengadilan Den Haag memutuskan memenangkan gugatan sepuluh janda dan korban tragedi Rawagede.

Majelis hakim menyatakan Pemerintah Belanda bersalah dan wajib membayar ganti rugi kepada korban. Santunan pun mulai ditransfer kepada 10 penggugat sejak pekan lalu. Setiap penggugat mendapat santunan sebesar 20.000 euro atau sekitar Rp 220 juta.

Kondisi itu memancing reaksi ahli waris korban yang tak dapat dana santunan. Dalam rapat bersama keluarga penerima santunan, 171 ahli waris yang tak dapaty santunan, badan permusyawatan desa, dan aparat desa disepakati, Rp 100 juta dari total dana yang diterima harus disisihkan untuk dikumpulkan dan dibagi ke 171 ahli waris lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com