Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawagede dan Supa, Dua Peristiwa Berbeda

Kompas.com - 22/12/2011, 08:05 WIB

Tembak tengkuk

Berapa pun angkanya, yang jelas Kapten Raymond Westerling telah memporakporandakan Sulawesi Selatan, kata Liesbeth Zegveld. ”Banyak sekali kuburan dan monumen di sana.”

Westerling antara lain dikenal karena kampanye kontra-teror berdarah di Sulawesi Selatan 1946-1947. Di kawasan ini, ia menjalankan aksi yang, menurut sejarawan Roeshdy Hoessein, cukup ekstrem. ”Ia mengadakan pemeriksaan, tuduhan, dan eksekusi di tempat.” Eksekusi dilakukan melalui cara tembak tengkuk. ”Itu proses eksekusi kilat. Orang disuruh berbalik menghadap ke belakang. Dia kemudian ditembak di tengkuk dari jarak dekat, sekitar 10-20 sentimeter. Mati dia.”

Menurut Roeshdy Hoessein, Belanda memang selayaknya meminta maaf atas kejadian ini. Namun, tambahnya, tindakan-tindakan yang dilakukan pihak Indonesia pun bisa dimintakan maaf. ”Pihak Indonesia juga bisa melakukan permintaan maaf. Ini adalah suatu proses penilaian ulang daripada hubungan kedua negara yang historinya sangat panjang itu,” tutur sejarawan Indonesia ini kepada Radio Nederland.

Jeffry Pondaag, Ketua Komisi Utang Kehormatan Belanda (KUKB) berpendapat, Belanda harus minta maaf atas kejadian di Sulawesi Selatan. Dalam acara televisi Belanda ”Altijd Wat” ia berkata ”sudah jelas apa yang terjadi di sana”. Selain permintaan maaf, Pondaag juga mengharapkan ganti rugi untuk para sanak saudara korban.

Pada 9 Desember lalu, negara Belanda meminta maaf secara resmi kepada keluarga korban pembantaian Rawagede, Jawa Barat. Tujuh janda mendapatkan ganti rugi masing-masing 20.000 euro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com