Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Berharap Mendapat Hibah F-16 dari AS

Kompas.com - 21/12/2011, 21:56 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

MANILA, KOMPAS.com — Filipina telah meminta AS untuk menghibahkan sedikitnya satu skuadron pesawat tempur F-16 bekas yang sudah tak terpakai di AS untuk memberdayakan kembali angkatan udaranya. "Kami hanya mencoba mengembalikan kekuatan kami seperti sebelumnya," kata Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario, Rabu (21/12/2011) di Manila.

Filipina praktis tak memiliki kekuatan angkatan udara sejak armada pesawat tempur F-5A/B yang sudah berusia 40 tahun dipensiunkan beberapa tahun lalu. AU Filipina juga tak mempunyai pesawat pengebom maupun pengintai, dan masih mengoperasikan helikopter UH-1H Huey dari zaman Perang Vietnam.

Del Rosario berharap AS akan memberikan pesawat-pesawat F-16 bekas itu melalui mekanisme kelebihan perlengkapan pertahanan (excess defense articles/EDA), seperti hibah dua skuadron F-16 kepada Indonesia yang sedang dalam proses.

Permintaan Filipina ini akan menjadi salah satu isu pembicaraan utama saat Del Rosario dan Menteri Pertahanan Voltaire Gazmin berkunjung ke Washington, kuartal pertama tahun depan.

Menurut Menlu Filipina, Washington sebelumnya sudah setuju menghibahkan beberapa kapal perang besar dan pesawat patroli yang lebih cepat untuk memantau kawasan sengketa di Laut China Selatan, dan berjanji akan membuat stasiun pengintai di Filipina untuk meningkatkan "kewaspadaan wilayah maritim" negara itu.

Agustus lalu, Washington mengantarkan kapal tempur (cutter) eks Penjaga Pantai AS kelas Hamilton, yang menjadi kapal perang terbesar di armada Angkatan Laut Filipina. AS diharapkan akan mengirim dua lagi kapal sejenis.

Seperti dalam proses pemberian kapal-kapal ini, Del Rosario berharap hibah F-16 dari AS nanti akan benar-benar bebas biaya dan dimasukkan dalam program bantuan. Manila kemudian akan menanggung biaya perbaikan dan penyegaran kembali pesawat-pesawat itu.

Manila disebutkan menganggarkan dana sebesar 40 miliar peso (941 juta dollar AS/Rp 8,5 triliun) dalam periode lima tahun ke depan untuk meningkatkan kemampuan militernya dengan membeli helikopter, kapal, dan peralatan pengintai.

Filipina adalah satu dari enam negara yang mengklaim kedaulatan di sebagian kawasan Laut China Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com