Pandangan Damora senada dengan pakar Korea Selatan, Jae Ryoo-kihl dari University of North Korean Studies. "Ketegangan akan timbul antara Jang dan Kim Jong-ul karena Kim tidak akan punya pilihan selain berbagi sejumlah kekuasaan dengan Jang," kata Profesor Ryoo kepada The Associated Press.
Tahun lalu, menurut kawat-kawat diplomatik yang dibocorkan WikiLeaks, Kedutaan Besar AS di Seoul mengatakan, para ahli meragukan "Kim Jong-un akan mampu menggantikan ayahnya tanpa memicu ketidakstabilan di Utara. Ada yang berpendapat bahwa kurangnya pengalaman memimpin membuat dia tidak mungkin memenangkan dukungan dari elite yang berkuasa. Mereka sepakat adik ipar Kim Jong-il, yaitu Jang Song-taek, akan menjadi saingan kuat bagi Kim muda dan mungkin akan tergoda untuk menantang dia."
"Jang, meski tidak tampil mencolok pada konferensi partai tahun 2010 lalu, punya koneksi yang lebih luas dalam birokrasi Korea Utara," kata Snyder.
Jang juga mengantongi dukungan kuat di militer karena saudara-saudaranya, yaitu Jang Song-woo dan Jang Song-gil, memegang posisi penting di angkatan bersenjata. Demikian menurut peneliti Ryu Dong-Ryeol dari Institut Sains Polisi Korea Selatan kepada Chosun Ilbo, Juni lalu.
Kakak tertuanya, Jang Song-woo, menjadi Wakil Panglima dan Komandan Koprs Angkatan Darat Ketiga. Sementara itu, menurut Globalsecurity.org, adiknya, Jang Song-gil, seorang letnan jenderal dan komandan armada tank.
Dengan klaim Korea Utara bahwa negara itu punya armada tentara lima juta personel dan persenjataan nuklir dengan hulu ledak nuklir delapan buah, semua mata tertuju kepada Kim muda, apakah dia dapat tetap memegang kendali kekuasaan.
"Ada kekhawatiran nyata bahwa si pewaris, Kim Jong-un, tidak memiliki cukup waktu untuk membentuk aliansi yang diperlukan di negara itu demi mengonsolidasikan masa depannya sebagai pemimpin," kata analis Asia pada IHS Global Insight, Sarah McDowell, kepada Reuters.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.