Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Pergi, PM Irak Akan Pecat Wakilnya

Kompas.com - 19/12/2011, 09:25 WIB

BAGHDAD, KOMPAS.com - Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki, Minggu (18/12), mendesak anggota parlemen agar menarik dukungan buat salah seorang wakilnya, yaitu Saleh al-Mutlak. Desakan itu merupakan kejadian paling akhir dalam krisis politik yang bertambah parah yang terjadi saat pasukan AS menyelesaikan penarikan diri mereka.

Sementara itu, Wakil Presiden Irak, Tareq as-Hashemi, dikawal saat ke luar dari pesawat di bandar udara Baghdad dan dua orang pengawalnya ditangkap dengan "tuduhan terorisme". Al-Hashemi, dari kelompok minoritas Sunni, berasal dari partai yang sama dengan Saleh al-Mutlak -yang juga seorang pemeluk Sunni dan seorang wakil perdana menteri yang ingin dipecat Al-Maliki.

Peristiwa Minggu itu terjadi sehari setelah blok Iraqiya menyatakan akan memboikot parlemen dalam protes terhadap dugaan sistem sentralisasi kekuasaan, saat militer AS menyelesaikan penarikannya dari Irak. "Perdana Menteri mengirim surat resmi ke parlemen, untuk meminta parlemen menarik kepercayaan buat Saleh al-Mutlak, setelah pernyataannya baru-baru ini," kata Ali Mussawi, penasehat media al-Maliki, kepada AFP.

Al-Mutlak, yang telah dituduh menjadi pendukung partai terlarang Baath, pimpinan mantan presiden Saddam Hussein dalam proses ke pemilihan umum 2010 saat ia dilarang dari mencalonkan diri. Ia mengatakan kepada CNN hari Selasa minggu lalu bahwa Washington akan meninggalkan Irak "di tangan diktator". Dalam wawancara terpisah dengan stasiun televisi satelitnya sendiri Babiliyah, al-Mutlak mengatakan, "Al-Maliki lebih buruk dari Saddam Hussein, sebab Saddam seorang pembangun, tapi al-Maliki benar-benar tak melakukan apa-apa."

Minggu malam, pasukan keamanan mengawal Al-Hashemi ke luar dari pesawat Iraqi Airways dengan rencana perjalanan menuju Arbil dan Sulaimaniyah di wilayah otonomi Kurdi di Irak utara. Dua orang pengawalnya ditangkap, kata beberapa pejabat dan seorang saksi mata. "Ada surat penangkapan buat dua pengawal al-Hashemi dengan tuduhan terorisme," kata seorang pejabat senior keamanan yang tak ingin disebutkan jatidirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com