Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 250 Tewas akibat Badai Washi

Kompas.com - 18/12/2011, 02:06 WIB

CAGAYAN DE ORO, SABTU - Korban tewas akibat terjangan badai tropis Washi di Filipina selatan hingga Sabtu (17/12) malam sudah lebih dari 250 orang, dan diperkirakan akan terus bertambah karena sekitar 400 orang lainnya masih hilang.

Washi, badai tropis ke-19 yang menerjang Filipina tahun ini, menghantam pesisir timur Pulau Mindanao sejak Jumat petang. Hujan deras yang turun terus-menerus selama 12 jam memicu meluapnya sungai-sungai di kawasan pesisir, menyebabkan banjir bandang, dan tanah longsor di sejumlah wilayah.

Dua kota yang terkena dampak paling parah adalah Cagayan de Oro dan Illigan di pesisir utara Mindanao. Data terakhir Palang Merah Nasional Filipina (PNRC) menyebutkan, 144 jenazah korban ditemukan di Illigan sepanjang Sabtu.

Di Cagayan de Oro, ibu kota Provinsi Misamis Oriental, tim penyelamat menemukan 86 jenazah korban, sebagian besar anak-anak. Lima pekerja tambang ditemukan tewas di kota Monkayo, Mindanao, sementara 21 warga di Pulau Negros dilaporkan tewas tenggelam.

Sebuah desa di pulau di tengah Sungai Cagayan de Oro dilaporkan tenggelam. Belum diketahui nasib penduduknya.

PNRC menyebutkan jumlah total korban tewas hingga Sabtu malam sudah 256 orang. Juru bicara militer Filipina, Kolonel Leopoldo Galon, mengatakan, tim penyelamat terus menyisir kawasan pesisir Provinsi Misamis Oriental dan Lanao del Norte untuk mencari korban hilang.

Banyaknya jumlah korban jiwa disebabkan banjir melanda pada saat sebagian besar warga sedang tertidur nyenyak. Tayangan televisi menunjukkan air berlumpur menerjang jalan-jalan di kota, menghanyutkan puing-puing dan mobil-mobil di jalanan.

”Kami lari menyelamatkan diri setelah terdengar suara bersiut seperti peluit, kemudian disusul suara ledakan keras,” tutur Michael Mabaylan (38), seorang warga yang selamat.

Datang tiba-tiba

Pat Noel, seorang pegawai dinas pariwisata di Illigan, mengatakan, dua dari tiga sungai yang mengalir melalui Illigan mulai meluap menjelang tengah malam. Luapan air pun menghanyutkan rumah-rumah sederhana beserta para penghuninya di sepanjang tepi sungai.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com