Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Kembangkan Rudal Baru Antarbenua

Kompas.com - 17/12/2011, 19:37 WIB
|
EditorMarcus Suprihadi

MOSKOW, KOMPAS.com — Rusia akan mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) jenis baru yang dirancang khusus untuk menembus sistem perisai rudal rancangan AS. Rudal baru ini akan menggunakan bahan bakar cair sehingga memiliki kemampuan bermanuver lebih baik dibandingkan pendahulunya.

Rencana tersebut disampaikan Panglima Kesatuan Rudal Strategis Rusia (Strategic Missile Forces/SMF) Letnan Jenderal Sergei Karakayev di Moskwa, Jumat (16/12/2011) waktu setempat.

"Keputusan sudah dibuat untuk menciptakan jenis rudal berat yang diluncurkan dari silo dan akan memiliki kemampuan yang lebih canggih untuk menembus, secara hipotetis, sistem pertahanan rudal AS," tutur Karakayev, yang mengatakan, tahun depan pihaknya akan menguji coba sedikitnya 11 ICBM.

ICBM baru ini akan menggantikan ICBM lama andalan Rusia selama ini, yakni rudal Voyevoda R-36M2, yang oleh NATO diberi nama sandi rudal "Satan" (setan). R-36M2 mampu membawa hingga 10 hulu ledak nuklir dengan jarak jelajah maksimum 11.000 kilometer.

Hubungan Rusia dan AS akhir-akhir ini kurang mesra sejak AS dan NATO ngotot membangun sistem perisai rudal di Eropa. Rusia merasa terancam dengan sistem pertahanan tersebut, sementara AS dan NATO bersikeras sistem tersebut tidak ditujukan kepada Rusia, tetapi untuk menangkis serangan rudal balistik dari "negara-negara nakal" semacam Iran.

Menurut Karakayev, Iran belum memiliki teknologi ataupun potensi industri untuk membuat rudal-rudal balistik. Meski ada beberapa laporan media bahwa Iran telah menguji coba ICBM, SMF meragukan rudal-rudal Iran itu memiliki jarak jelajah efektif hingga ke Eropa.

Jenderal bintang tiga ini menambahkan, rudal-rudal lama Rusia yang masih menggunakan bahan bakar padat mungkin akan kesulitan menembus sistem perisai rudal terbaru AS. Roket berbahan bakar padat memiliki kelemahan, yakni sekali bahan bakar dinyalakan, seluruh cadangan bahan bakar akan terbakar habis tanpa bisa dihentikan.

Namun, dengan bahan bakar cair, pasokan bahan bakar yang dibakar bisa diatur menggunakan sistem pipa dan katup sehingga tenaga dorongan roket bisa diubah-ubah, yang artinya roket akan memiliki kemampuan manuver yang lebih baik.

Kelebihan ini masih ditambah dengan rencana Rusia menerapkan sistem kontrol rudal balistik generasi keempat (4G) mulai tahun depan. Sistem kontrol baru ini akan disebar di seluruh pos komando, tempat peluncuran tetap, hingga fasilitas peluncur mobil.

Karakayev mengatakan, sistem kontrol generasi baru ini dirancang khusus untuk memastikan kendali yang lebih canggih bagi rudal-rudal nuklir generasi baru milik Rusia. (Sumber: RIA Novosti)

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com