Jerusalem, Rabu -
Eskalasi fanatik dari vandalisme anti-Arab dan aksi pembakaran di sebuah garnisun Israel di daerah pendudukan Tepi Barat terjadi lagi pada hari Selasa. Hal tersebut dipicu oleh kekhawatiran atas masa depan masyarakat yang terbelah secara ideologis itu.
”Garis Merah Telah Diseberangi” adalah judul utama tabloid Maariv, Rabu. Seorang perwira yang menderita luka ringan akibat lemparan batu mengatakan, dia telah diteriaki sebagai Nazi saat terjadi kerusuhan di permukiman yang dibangun tanpa izin.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji akan meningkatkan keamanan dan mencegah hal-hal buruk sejak dini. Seorang komandan senior militer malah mengatakan, permusuhan terhadap otoritas negara itu (militer) ”sayangnya tidak dianggap sebagai pelanggaran” di antara para pemukim.
”Kami telah bersepakat terkait soal cara penanganan karena orang-orang ini adalah bagian dari kita, orang-orang Yahudi, dan sebaiknya kita mencari cara untuk tetap memelihara demokrasi,” kata komandan yang minta namanya dirahasiakan.
Sumber keamanan mengatakan, para pemukim radikal, sering dikenal sebagai ”Pemuda Hilltop”, adalah pengganggu. Orang Palestina melihat semua pemukim itu sebagai penyusup di tanah yang mereka inginkan demi membangun negara. Palestina telah lama mengeluhkan kelompok ini sebagai pelaku pelecehan, tetapi sebagian besar tidak ditanggapi Israel.