Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembak Belgia Itu "Penjahat Karier"

Kompas.com - 14/12/2011, 11:01 WIB

LIEGE, KOMPAS.com — Kepolisian Belgia menyatakan bahwa serangan yang terjadi di Liege, Selasa (13/12/2011), tidak terkait terorisme. Pelakunya, yang juga tewas dalam kejadian itu, diketahui bernama Nordine Amrani, melemparkan granat ke arah kerumunan sebelum menembaki mereka.

Serangan yang dilakukan Amrani menyebabkan lima orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka. Lima orang tewas, seorang bayi berusia 17 bulan, dua remaja, seorang perempuan, dan Amrani sendiri.

Menurut pihak berwenang Liege, Amrani tergolong "penjahat karier" alias residivis. Dalam catatan kepolisian, dia berurusan dengan hukum sebanyak 20 kali dengan berbagai kejahatan. 

Jaksa penyidik Liege, Daniele Reynders, mengatakan, daftar kejahatan Amrani meliputi perdagangan narkoba, kepemilikan senjata ilegal, pencurian, dan sejumlah kejahatan lainnya.

Pada September 2008, lelaki 33 tahun itu dijebloskan ke dalam penjara selama 58 bulan setelah polisi menemukan "gudang" senjata di rumahnya. Mereka menemukan 10 senjata api dan 9.500 bagian pistol, serta 2.800 pohon ganja. Menurut pejabat rumah tahanan setempat, Amrani dibebaskan lebih awal.

Amrani juga dikenal sebagai pencinta senjata api. Dia disebut mampu membongkar, memperbaiki, dan mahir memasang kembali berbagai jenis senjata api. Namun, dia tidak pernah dihubungkan dengan aksi atau jaringan terorisme tertentu.

Reynders mengatakan, Amrani tidak menunjukkan sedikit pun tanda bahwa dia mengalami gangguan jiwa. "Tidak sekali pun dalam proses hukum yang dijalaninya Amrani menunjukkan tanda-tanda bahwa dia tidak stabil," tegas Reynders.

Hari itu seharusnya dia memenuhi panggilan kepolisian untuk suatu kasus, tetapi dia tidak pernah muncul. Dia justru meninggalkan rumah di pagi hari dengan membawa ransel dan senjata berisi senjata laras panjang semiotomatis, pistol, dan sejumlah granat.

Dia menuju Alun-alun Saint Lambert di pusat kota Liege, yang saat itu penuh anak dan orang-orang yang sedang berbelanja untuk keperluan Natal. Amrani naik ke atap toko roti Le Point Chaud. Dari situ dia melemparkan tiga granat di tengah kerumunan, kata Reynders, lalu menembak secara membabi buta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com