Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliarder Playboy Menantang Putin

Kompas.com - 13/12/2011, 09:16 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com — Miliarder Rusia, Mikhail Prokhorov, menantang Perdana Menteri Vladimir Putin dalam pemilihan presiden, Maret 2012. "Saya membuat keputusan paling serius dalam hidup. Saya mencalonkan diri sebagai presiden," katanya dalam sebuah konferensi pers, Senin (12/12/2011).

"Otoritas yang gagal membentuk dialog dengan masyarakat harus pergi," lanjutnya. Namun, Prokhorov berjanji tidak akan berkampanye dengan melancarkan kritik kepada Putin.

"Kritik tidak boleh lebih dari 10 persen. Saya akan berfokus pada hal-hal yang akan saya lakukan," kata lajang 46 tahun itu, seperti dikutip BBC.

Bahkan, dalam sebuah blog, Prokhorov menyatakan, dia tidak melihat alternatif selain Putin untuk memimpin Rusia. "Suka atau tidak suka, sejauh ini Putin merupakan satu-satunya sosok yang bisa mengelola mesin pemerintahan yang tidak efektif ini," tulisnya.

Prokhorov merupakan miliarder baru sejak runtuhnya komunisme. Dia membangun kerajaan bisnisnya dari investasi di bidang mineral dan logam.

Dalam daftar orang terkaya dunia versi majalah Forbes, dia dan partner bisnisnya Vladimir Potanin, menduduki peringkat ke-34. Pada masa pemerintahan Presiden Boris Yeltsin, dia bahkan menduduki jabatan deputi perdana menteri.

Di luar kiprahnya sebagai pebisnis, pemilik klub basket Amerika Serikat, New Jersey Nets, itu juga dikenal menyukai pesta-pesta mewah dan perempuan cantik.

Saat ditanya soal reputasinya sebagai playboy internasional, Prokhorov cuma tertawa. "Saya tidak peduli. Saya mencoba bersikap wajar," jawabnya kepada CNN, seraya menambahkan bahwa dia "tidak memiliki waktu" untuk memikirkan soal keluarga.

"Saya suka bisnis. Itu profesi saya. Saya menghabiskan waktu sekitar 15 jam di kantor. Itu menjadi kebahagiaan saya dan saya tidak pernah memikirkan soal uang," ucapnya.

Prokhorov bukanlah orang yang tidak pernah berurusan dengan hukum. Pada 2007, dia ditahan atas dugaan membeli perempuan pekerja seks di Courchevel, sebuah kota ski di Perancis. Namun, dia kemudian dinyatakan bebas murni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com